Merauke (Antara Papua) - Satwa liar seperti Kanguru, Burung Cenderawasih dan Rusa semakin berkurang atau sudah jarang ditemukan di Area Wisata Taman Nasional Wasur, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Kepala Balai Taman Nasional Wasur Anggodo, di Merauke, Rabu, mengatakan satwa semakin menjauh ke dalam hutan belantara setelah dibuka akses jalan yang membelah kawasan taman nasional itu.
"Dengan adanya jalan nasional ini, banyak kendaraan yang lalu lalang dan menimbulkan kebisingan sehingga satwa takut dan masuk ke dalam hutan," ujarnya.
Walau demikian, menurut Anggodo, populasi satwa liar di dalam Taman Nasional Wasur masih banyak.
"Jumlahnya masih banyak di atas 12 ribuan khusus untuk kanguru. Tapi mereka takut dengan suara kendaraan sehingga sulit ditemukan," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa untuk mencegah pemburuan satwa yang dilindungi tersebut, selalu dilakukan monitoring ke lapangan.
"Dengan pembukaan jalan nasional ini, kita sulit juga untuk mengawasi pemburu yang masuk sebab ini jalan umum sehingga bagaimana kita mau tahu tujuan orang - orang yang datang ke sana dan itu juga kendala," katanya.
Agar satwa andalan Kabupaten Merauke ini mudah ditemukan ketika pengunjung datang ke lokasi wisata itu, kata dia, pihaknya sudah mengusulkan ke pemerintah pusat untuk membuat jalan nasional di kawasan yang tidak membelah hutan taman. (*)
Kepala Balai Taman Nasional Wasur Anggodo, di Merauke, Rabu, mengatakan satwa semakin menjauh ke dalam hutan belantara setelah dibuka akses jalan yang membelah kawasan taman nasional itu.
"Dengan adanya jalan nasional ini, banyak kendaraan yang lalu lalang dan menimbulkan kebisingan sehingga satwa takut dan masuk ke dalam hutan," ujarnya.
Walau demikian, menurut Anggodo, populasi satwa liar di dalam Taman Nasional Wasur masih banyak.
"Jumlahnya masih banyak di atas 12 ribuan khusus untuk kanguru. Tapi mereka takut dengan suara kendaraan sehingga sulit ditemukan," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa untuk mencegah pemburuan satwa yang dilindungi tersebut, selalu dilakukan monitoring ke lapangan.
"Dengan pembukaan jalan nasional ini, kita sulit juga untuk mengawasi pemburu yang masuk sebab ini jalan umum sehingga bagaimana kita mau tahu tujuan orang - orang yang datang ke sana dan itu juga kendala," katanya.
Agar satwa andalan Kabupaten Merauke ini mudah ditemukan ketika pengunjung datang ke lokasi wisata itu, kata dia, pihaknya sudah mengusulkan ke pemerintah pusat untuk membuat jalan nasional di kawasan yang tidak membelah hutan taman. (*)