Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua menyebutkan sejak 2021 hingga 2024 telah menerima 222 translokasi satwa liar dengan berbagai jenis hewan.
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Papua Yulius Palita di Jayapura, Selasa, mengatakan pada 2021 tercatat sebanyak 42 satwa liar Papua seperti kura-kurang moncong babi dan buaya.
Kemudian di 2022 itu tercatat sekitar 36 ekor jenis burung maupun reptil namun sebagian besar ini satwa yang tidak dilindungi, katanya.
Menurut Yulius, pada 2023, pihaknya menerima 69 jenis satwa liar yang berasal dari Jakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
"Terakhir pada 4 November 2024, kami menerima 75 ekor satwa liar di antaranya sanca hijau, kadal dan biawak," ujarnya.
Di menjelaskan kalau yang dikembalikan ke Timika itu dari catatan ada sekitar 7.631 ekor di mana sebagian besar jenis kura-kura moncong babi yang dipulangkan dari luar Papua.
"Salah satu penyebab maraknya penyelundupan satwa liar setempat, karena kurangnya personel yang melakukan pengawasan di bandara maupun pelabuhan,"katanya.
Dia menambahkan oleh sebab itu pihaknya semakin gencar melakukan kolaborasi dan sinergisitas dengan kepolisian, karantina, maskapai dan instansi terkait lainnya.
"Kami juga terus melakukan edukasi perlindungan satwa liar bagi petugas di bandara dan pelabuhan sehingga diharapkan kerja sama ini bisa memaksimalkan pencegahan penyelundupan satwa liar Papua," ujarnya.