Jayapura (Antara Papua) - Manajemen Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua memastikan penjualan BBM bersubsidi di APMS yang ada di Dekai, Kabupaten Yahukimo, sudah kembali normal sesuai ketentuan, yaitu Rp6.450/liter.

"Hari ini APMS sudah jual BBM sesuai harga yang ditetapkan sesuai dengan program Papua Satu Harga," ujar Area Manager Comm & Relations Maluku-Papua, Taufikurachman, di Jayapura, Rabu.

Ia mengakui sebelumnya ada penjualan harga BBM bersubsidi di atas harga yang ditentukan, namun hal tersebut dikarenakan terlambatnya pasokan dan sulitnya mendapatkan uang pecahan kecil di daerah tersebut.

"Kita sempat menemui kendala dalam distribusi BBM ke Yahukimo karena surutnya air sungai menuju ke Dekai. Untuk daerah tersebut kami mendistribusikan BBM menggunakan moda kapal laut dari Mimika," kata dia.

Taufikurachman menyebut kini stok BBM yang ada di APMS Dekai dalam keadaan aman karena kini air sungai sudah kembali normal sehingga kapal pengangkut BBM bisa masuk ke wilayah tersebut.

"Sekarang stok yang ada di Dekai, premium 43 kl, bio solar 40 kl, minyak tanah 35 kl, jadi total ada 117 kl," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Satuan tugas (Satgas) BBM Satu Harga bentukan Polda Papua menemukan agen penyalur minyak dan solar (APMS) di Dekai, Ibu Kota Kabupaten Yahukimo menjual premium sebesar Rp6.500/liter atau lebih dari harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp6.450/liter.

"Meskipun hanya lebih Rp50 per liter itu tidak sesuai harga normal," kata Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw.

Ia mengatakan selain menemukan harga di atas ketentuan pemerintah, Satgas BBM Satu Harga juga menemukan penimbunan BBM yang dilakukan oknum warga, kemudian menjual kembali dengan harga tinggi.

Oleh karena itu anggota Satgas BBM Satu Harga sudah diperintahkan untuk mendalami persoalan tersebut, dan bila cukup bukti akan diproses hukum. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024