Merauke (Antara Papua) - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengajak petani padi di Indonesia lebih giat lagi bekerja guna menopang ketersediaan pangan di Tanah Air.
"Kami baru pulang dari Taiwan, Korea Selatan, Jerman apa yang mau dibedakan kita dengan negara lain, negara lain petaninya rajin. Di sini rajin juga, tetapi sedikit. Itu saja yang membedakan kita dengan mereka," kata Amran, di Merauke, Senin.
Mentan mengatakan Indonesia memiliki tanah yang subur sehingga petani bisa memproduksi hasil pertanian dalam jumlah yang besar seperti yang dilakukan petani di negara lain.
Pada kesempatan berdialog dengan masyarakat di Merauke, Amran mengatakan telah membangun koordinasi dengan beberapa negara tetangga untuk menerima beras produksi petani Indonesia.
"Kami ketemu dengan menteri pertanian dari Malaysia, aku nego di mobil dan dia bilang ayah saya Bugis, ibu saya Jawa! saya langsung berpikir jauh lebih penting ikatan darah dari perbatasan, oleh karena itu kau impor dari Indonesia," katanya.
Beberapa negara yang berpeluang menjadi pasar beras produksi Indonesia, menurut dia, Singapura, Timor Leste dan telah dilakukan peluncuran ekspor beras Merauke ke Negara tetangga Papua Nugini (PNG).
Untuk mendukung petani terus giat, pada kunjungan ke Papua, Amran memberikan bantuan peralatan pertanian seperti dua unit excavator, 20 unit traktor sedang serta 21 unit pompa air.
"Bupati, jangan lewat dua bulan sudah tiba peralatan semua di Merauke," katanya. (*)
"Kami baru pulang dari Taiwan, Korea Selatan, Jerman apa yang mau dibedakan kita dengan negara lain, negara lain petaninya rajin. Di sini rajin juga, tetapi sedikit. Itu saja yang membedakan kita dengan mereka," kata Amran, di Merauke, Senin.
Mentan mengatakan Indonesia memiliki tanah yang subur sehingga petani bisa memproduksi hasil pertanian dalam jumlah yang besar seperti yang dilakukan petani di negara lain.
Pada kesempatan berdialog dengan masyarakat di Merauke, Amran mengatakan telah membangun koordinasi dengan beberapa negara tetangga untuk menerima beras produksi petani Indonesia.
"Kami ketemu dengan menteri pertanian dari Malaysia, aku nego di mobil dan dia bilang ayah saya Bugis, ibu saya Jawa! saya langsung berpikir jauh lebih penting ikatan darah dari perbatasan, oleh karena itu kau impor dari Indonesia," katanya.
Beberapa negara yang berpeluang menjadi pasar beras produksi Indonesia, menurut dia, Singapura, Timor Leste dan telah dilakukan peluncuran ekspor beras Merauke ke Negara tetangga Papua Nugini (PNG).
Untuk mendukung petani terus giat, pada kunjungan ke Papua, Amran memberikan bantuan peralatan pertanian seperti dua unit excavator, 20 unit traktor sedang serta 21 unit pompa air.
"Bupati, jangan lewat dua bulan sudah tiba peralatan semua di Merauke," katanya. (*)