Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua melalui Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) pada tahun 2025 melibatkan petani orang asli Papua (OAP) di 257 kampung untuk menggencarkan program ketahanan pangan di daerah setempat.
"Tahun ini DPKP juga memprogramkan bantuan bibit tanaman, alat mesin pertanian serta bantuan pupuk bersubsidi untuk petani OAP.Hanya saja kami belum bisa menyebutkan jumlahnya karena masih menunggu penyerahan dokumen pelaksanaan anggaran 2025," ujar Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Biak Numfor Immanuel Naap di Biak, Minggu.
Ia mengaku, saat ini sejumlah kelompok tani terus mengembangkan ketahanan pangan seperti menanam jagung, cabai,bawang merah, kacang hijau, keladi hingga sayur mayur.
Diakuinya, untuk lokasi ketahanan pangan di kebun masyarakat, halaman rumah hingga lahan milik petani OAP.
Terkait penyaluran pupuk bersubsidi, lanjut dia, sesuai Permentan No. 10 Tahun 2022 diprioritaskan pada sembilan komoditas utama berdasarkan kebutuhan pangan pokok negara.
Ke-sembilan komoditas utama yang dimaksud, lanjut dia, di antaranya Padi, Jagung, Kedelai, Cabai, Bawang Merah, Bawang Putih, Kopi, Tebu, dan Kakao, dengan luas kepemilikan lahan maksimal dua Hektare per petani.
Begitu pula perubahan pada jumlah jenis pupuk bersubsidi, lanjut dia, yang semula terdapat enam jenis menjadi dua jenis pupuk yakni Urea dan NPK.
"Karena pupuk bagi petani berfungsi ikut mendukung kelancaran tanam guna menyuburkan sel tanaman," harapnya.
Sementara itu, Asisten II Sekda Otto P Wanggai menilai, potensi sumber daya alam lahan pertanian di daerah Biak Numfor membutuhkan keterlibatan petani OAP di 257 kampung.
"Ketahanan pangan terus digalakkan untuk menjaga dan mengendalikan inflasi daerah," katanya.