Timika (Antara Papua) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua akan menyekolahkan 35 anak asli suku Amungme dan Kamoro di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintah Abdi Negara (STIPAN) Jakarta pada 2017.
"Tahun ini kita agendakan kirim 35 anak khusus putra-putri asli Suku Amungme dan Kamoro ke STIPAN Jakarta untuk kuliah di sana," kata Kepala Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Setkab Mimika Hengki Amisim saat dihubungi di Timika, Sabtu.
Ia mengatakan program tersebut merupakan bentuk kerja sama Pemkab Mimika dengan STIPAN Jakarta berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani bersama beberapa waktu lalu.
Peserta yang akan dikirim ke Jakarta tersebut sebelumnya akan diseleksi langsung oleh pihak STIPAN. Proses pendaftaran calon peserta program itu terbuka untuk semua anak Amungme dan Kamoro lulusan SMA/SMK di Mimika maupun yang ada di luar.
"Seharusnya tahapan untuk proses gelombang pertama usdah berjalan tetapi kita belum bisa selenggarakan lantaran masih terbentur dengan anggaran karena sampai saat ini APBD induk Mimika 2017 juga belum ditetapkan," tuturnya.
Ia berharap dalam waktu dekat APBD segera ditetapkan sehingga dapat dilakukan penerimaan dan untuk gelombang kedua sesuai dengan jadwa dari STIPAN. Selain itu anggaran yang diusulkan juga diharapkan tidak dikurangi sehingga dapat mengakomodir jumlah yang telah disepakati bersama.
Pemkab Mimika selama ini hampir setiap tahun memberikan perhatian khusus untuk pendidikan anak-anak asli Suku Amungme dan Kamoro. Bukan saja dua suku asli ini tetapi lima suku kerabat lain seperti Dani, Damal, Nduga, Moni, Mee termasuk anak-anak suku lain kelahiran Timika juga diperhatikan dengan pemberian bantuan pendidikan.
"Hingga 2016 lalu kita selalu memberikan bantuan untuk biaya pendidikan bukan beasiswa kepada anak-anak kita yang sekolah di luar Timika. Sayangnya tahun ini kita akan fokus kepada anak-anak Amungme-Kamoro saja dulu," kata Hengki. (*)
"Tahun ini kita agendakan kirim 35 anak khusus putra-putri asli Suku Amungme dan Kamoro ke STIPAN Jakarta untuk kuliah di sana," kata Kepala Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Setkab Mimika Hengki Amisim saat dihubungi di Timika, Sabtu.
Ia mengatakan program tersebut merupakan bentuk kerja sama Pemkab Mimika dengan STIPAN Jakarta berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani bersama beberapa waktu lalu.
Peserta yang akan dikirim ke Jakarta tersebut sebelumnya akan diseleksi langsung oleh pihak STIPAN. Proses pendaftaran calon peserta program itu terbuka untuk semua anak Amungme dan Kamoro lulusan SMA/SMK di Mimika maupun yang ada di luar.
"Seharusnya tahapan untuk proses gelombang pertama usdah berjalan tetapi kita belum bisa selenggarakan lantaran masih terbentur dengan anggaran karena sampai saat ini APBD induk Mimika 2017 juga belum ditetapkan," tuturnya.
Ia berharap dalam waktu dekat APBD segera ditetapkan sehingga dapat dilakukan penerimaan dan untuk gelombang kedua sesuai dengan jadwa dari STIPAN. Selain itu anggaran yang diusulkan juga diharapkan tidak dikurangi sehingga dapat mengakomodir jumlah yang telah disepakati bersama.
Pemkab Mimika selama ini hampir setiap tahun memberikan perhatian khusus untuk pendidikan anak-anak asli Suku Amungme dan Kamoro. Bukan saja dua suku asli ini tetapi lima suku kerabat lain seperti Dani, Damal, Nduga, Moni, Mee termasuk anak-anak suku lain kelahiran Timika juga diperhatikan dengan pemberian bantuan pendidikan.
"Hingga 2016 lalu kita selalu memberikan bantuan untuk biaya pendidikan bukan beasiswa kepada anak-anak kita yang sekolah di luar Timika. Sayangnya tahun ini kita akan fokus kepada anak-anak Amungme-Kamoro saja dulu," kata Hengki. (*)