Jayapura (Antara Papua) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua mencanangkan gerakan "toki pintu" (ketuk pintu) Tuberkolosis (TB) saat memperingati Hari TB Sedunia pada 21 Maret 2017.

Pencanangan gerakan "toki pintu" itu dilakukan di sela-sela apel gabungan yang di pimpin oleh Sekda Papua Herry Dosinaen di Balai Latihan Kesehatan (Balatkes), Padang Bulang, Kota Jayapura, Selasa.

Kepala Dinkes Provinsi Papua drg Aloysius Giyai mengatakan sebenarnya gerakan "toki pintu" merupakan gerakan nasional yang sudah di canangkan dari Kementerian Kesehatan yang disebut dengan gerakan ketuk pintu.

Namun, di Papua gerakan itu disesuaikan dengan dialog Papua disebut gerakan toki pintu.

Dia mengatakan pencanangan gerakan "toki pintu" dilakukan dalam rangka pengendalian penyakit Tuberkolosis (TB).

."Pencanangan ini untuk menggerakkan semua petugas kesehatan di Provinsi Papua agar lebih proaktif lagi menemukan kasus-kasus TB serta juga dengan penemuan penyakit HIV, malaria, karena tiga penyakit itu berjalan secara simultan," ujarnua

Dengan adanya gerakan "toki pintu" itu, petugas harus mendatangi rumah ke rumah, dimana yang belum ditemukan penyakit, wajib ditemukan.

Ia menambahkan gerakan tersebut menuju eliminasi Papua bebas dari TB pada 2020.

"Jadi kita di Papua ini dibilang kegiatan toki pintu tetapi secara nasional disebut kegiatan ketuk pintu," tambah Kepala Unit Pelaksana Teknis AIDS, TB, dan Malaria Dinkes Papua, Beeri Wopari.

Beeri menjelaskan, gerakan "toki pintu" itu merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh kader atau masyarakat di kampung-kampung.

"Mereka akan berkunjung ke rumah masyarakat yang tersebar di kampung-kampung kemudian toki pintu dan berdiskusi dengan anggota keluarga itu," ujarnya.

Didalam diskusi yang dilakukan disampaikan tentang masalah penyakit TB dan dicari didalam satu keluarga itu apakah ditemukan ada mempunuai tanda atau gejala TB.

."Bila ada maka anggota keluarga yang bersangkutan akan dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut yakni pemeriksaan dahak," ujarnya. (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024