Puncak Jaya (Antara Papua) - Prajurit TNI yang menduduki jabatan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kodim 1714/Puncak Jaya (PJ), membantu pemerintah setempat mengentaskan buta aksara dengan cara mengajar cara membaca dan menulis 25 anak putus sekolah di Kampung Muara, salah satu wilayah rawan konflik.

Selama sebulan terakhir lima orang Babinsa Kodim 1714/PJ mengajar cara membaca dan menulis bagi 25 anak putus sekolah guna meningkatkan sumber daya manusia di wilayah rawan konflik tersebut.

Serda Eko, salah satu Babinsa di Kampung Muara pada Rabu (19/4) mengatakan pihaknya  berjuang membantu pengentasan buta aksara di wilayah tersebut.

"Kegiatan ini sesuai dengan panggilan tugas pokok membantu pemda dalam pengentasan buta aksara dengan resiko bahaya yg dihadapi tetap melaksanakan kegiatan membantu mengajar kepada 25 anak didik,” kata Eko.

Ia pun menyatakan bahwa pengentasan buta aksara bukan hanya tugas seorang guru tetapi berbagai pihak, termasuk Babinsa yang berperan mencerdaskan masyarakat terutama anak-anak.

"Selama seminggu kami memberikan materi sebanyak tiga kali. Target kami minimal anak-anak Kampung Muara bisa membaca dan menulis," ujarnya.

Sementara Serda Kusno mengungkapkan bahwa 25 anak tersebut mulai dapat mengeja huruf abjad dengan lancar.

"Selama ini Kampung Muara tidak tersentuh pendidikan. Tidak ada guru yang datang mengajar di sekolah karena takut KKB. Di bawah bimbingan kami berlima, anak-anak mulai bersemangat kembali untuk belajar,” ujar Serda Kusno.

Sedangkan Terianus Tabuni, salah satu orang tua anak, mengucapkan terima kasih kepada lima Babinsa yang sukarela meluangkan waktu untuk mengajar 25 anak Kampung Muara di tengah kesibukan sebagai abdi negara.

"Saya sangat bangga dan senang karena anak-anak kami bisa membaca dan menulis,” ujarnya. (*/adv)


Pewarta :
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024