Jayapura (Antara Papua) - Petugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, meminta direkturnya Niko Barend diganti karena dianggap menjadi penyebab utama terjadinya berbagai masalah di rumah sakit tersebut.

Dalam pantauan di RSUD Abepura pada Selasa pagi, terdapat beberapa spanduk di areal rumah sakit tersebut, yang tulisannya meminta Gubernur Papua Lukas Enembe segera mengganti Drektur RSUD Abepura karena dianggap tidak bisa menjadi pemimpin yang baik.

Seperti yang dituturkan Kepala Seksi Rekam Medik RSUD Abepura Martinus Wuka, diketahui bila ada beberapa jenis obat-obatan generik yang stoknya sudah beberapa bulan tidak ada di rumah sakit tersebut sehingga pihaknya terpaksa meminta keluarga pasien membelinya di apotik.

"Ini sudah berjalan sekitar dua bulan. Obat-obatan dasar seperti amoxicillin, paracetamol, albenason, dan antibiotik tidak ada sama sekali," katanya.

Ia mengklaim masalah tersebut sudah disampaikan kepada Direktur RSUD Abepura namun hingga kini belum ada tanggapan.

"Jangankan pasien orang Papua yang dikatakan berobat gratis, obat saja tidak ada bagaimana mau digratiskan. Akhirnya masyarakat yang datang tersebut hanya mendapatkan resep dokter dan membelinya di luar," ujar dia.

Sementara Supervisi di Kebidanan RSUD Abepura Theresia Kareth mengungkapkan peralatan di ruang bersalin juga tidak memenuhi standar serta bangunan yang tidak layak.

"Sebenarnya bangunan ini sudah tidak layak, karena sudah bocor-bocor atapnya. Ruangannya juga sempit dan tidak bia menampung dengan jumlah banyak. Padahal ini adalah ruang ibu dan bayi yang baru lahir." katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024