Wamena (Antara Papua) - Manajemen Bandar Wamena, di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, menunda rencana pengurangan frekuensi penerbangan yang sebelumnya diwacanakan mulai 1 Mei 2017, terkait rekonstruksi ratusan meter pelataran pesawat.

Pelaksana Harian Kepala Bandara Wamena Eddy Hallatu di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu, mengatakan sebelumnya pihaknya merencanakan pengurangan frekuensi penerbangan sebab akan dilakukan rekonstruksi apron.

"Pengurangan frekuensi penerbangan itu diundur hingga Juni atau Juli, sehingga 1 Mei penerbangan masih tetap normal seperti sekarang," kata Eddy melalui telepon selulernya.

Menurut dia, jika pengurangan penerbangan diberlakukan 1 Mei maka dapat berdampak terhadap ketersediaan kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat saat memasuki puasa dan lebaran.

Sebab, lanjut dia, saat rekonstruksi pelataran pesawat seluas 150 X 73 meter nanti, pasti akan ditutup sejumlah lahan parkir pesawat.

"Terkait pekerjaan (perbaikan pelataran pesawat) berarti kurang lebih ada sekitar empat `stand` parkir yang kita harus tutup. Kalau ditutup berarti empat pesawat tidak bisa parkir dan kalau dihitung-hitung, sudah sekian ton barang yang harus naik ke Wamena, ini terhambat," katanya.

Ia menambahkan bahwa dalam sehari jumlah pesawat yang masuk ke Wamena mencapai belasan unit baik pesawat kecil maupun besar.

"Kita di sini bisa tujuh pesawat sekali parkir, karena kita punya tujuh `stand` parkir, sementara di `apron alfa` itu ada sekitar lima pesawat, jadi sehari bisa 12 armada parkir, khususnya untuk yang skala besar," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024