Biak (Antara Papua) - Manajemen Pertamina MOR VIII Maluku-Papua menggandeng Akademi Teknik Biak (ATB) untuk merekrut karyawan putra daerah orang asli Papua.

Kerja sama perekrutan karyawan Pertamina dari kalangan orang asli Papua (OAP) di Kabupaten Biak Numfor itu diwujudkan dalam bentuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Area Manager HR MOR VIII Pertamina Maluku-Papua Andreas Sutedja, dan Direktur Akademi Teknik Biak Woinsiri Evi Nangaro ST, di kampus ATB Jalan Darfuar Distrik Samofa, Kabupaten Biak Numfor, Papua, Jumat sore.

Andreas Sutedja mengakui jalinan kerja sama dengan ATB itu diharapkan dapat memenuhi kuota diploma III karyawan Pertamina khusus OAP.

"Persyaratan rekrutmen karyawan putra daerah Papua yakni kualifikasi diploma III, usia maksimal 25 tahun, serta Indeks Prestasi 2,75," ujar Andreas.

Ia mengakui, kebijakan Pertamina untuk menambah kuota karyawan putra daerah merupakan bukti nyata kepedulian manajemen Pertamina dalam upaya memberdayakan anak Papua menjadi bagian dari keluarga besar Pertamina.

Hanya saja, Andreas menyebut animo putra daerah Papua menjadi karyawan Pertamina sangat kecil dibanding ketika melamar menjadi prajurit TNI/Polri dan PNS di lingkup kabupaten/kota.

Peluang menjadi karyawan Pertamina di kalangan putra daerah Papua, menurut Andreas, merupakan bentuk perlakuan khusus terhadap keberpihakan terhadap lulusan perguruan tinggi di Papua dan Maluku.

Pada 2017 Pertamina MOR VIII Maluku-Papua mendapat kuota penmabahan karyawan sebanyak 35 formasi yang akan direkrut dari lulusan empat perguruan tinggi yakni Uncen, Poltek Ambon, Poltek Saul Sorong serta Aladei Tehnik Biak.

"Saya harapkan peluang terbuka untuk menjadi karyawan Pertamina bagi anak asli papua dimanfaatkan dengan baik oleh para pemuda pemudi Papua," ujar Andreas.

Setelah penandatanganan kerjasama perekrutan karyawan asli Papua dilanjutkan dengan sosialisasi dilakukan Area Manager MOR VIII Pertamina Andreas Sutedja bersama seratusan mahasiswa ATB. (*)

Pewarta : Pewarta: Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024