Jayapura (Antara Papua)- Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kota Jayapura menggandeng Badan Narkotika Nasional Provinsi Papua melakukan tes urine kepada ratusan calon pelajar yang mengikuti penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2017.
"Kami melakukan ini untuk mendeteksi dan mencegah calon pelajar dalam PPDB 2017 di SMKN 3 Kota Jayapura dari pengaruh narkoba," kata Kepala SMK Negeri 3 Jayapura, Zeth G.Victor Faudubun di Jayapura, Selasa.
Menurut dia, pihaknya bersama BNN Papua sudah melakukan tes urine kepada ratusan calon pelajar di SMKN 3 Jayapura secara bertahap yakni sejak Senin (3/7) hingga Sabtu (8/7).
"Tes dilakukan secara bertahap karena calon pelajar yang mendaftar di SMKN 3 Jayapura, sangat banyak," ujarnya.
Sebanyak 649 calon pelajar dalam PPDB diwajibkan untuk mengikuti tes urine.
Pemeriksaan urine para pelajar tersebut langsung ditangani oleh tim dokter yang didatangkan BNN Provinsi Papua.
Faudubun mengatakan, calon peserta didik yang kedapatan positif menggunakan narkoba, maka yang bersangkutan tidak akan diterima untuk bersekolah.
"Kami tidak menerima calon pelajar yang positif menggunakan narkoba supaya mereka tidak jadi virus untuk merusak yang lain," tegas Faudubun. (*)
"Kami melakukan ini untuk mendeteksi dan mencegah calon pelajar dalam PPDB 2017 di SMKN 3 Kota Jayapura dari pengaruh narkoba," kata Kepala SMK Negeri 3 Jayapura, Zeth G.Victor Faudubun di Jayapura, Selasa.
Menurut dia, pihaknya bersama BNN Papua sudah melakukan tes urine kepada ratusan calon pelajar di SMKN 3 Jayapura secara bertahap yakni sejak Senin (3/7) hingga Sabtu (8/7).
"Tes dilakukan secara bertahap karena calon pelajar yang mendaftar di SMKN 3 Jayapura, sangat banyak," ujarnya.
Sebanyak 649 calon pelajar dalam PPDB diwajibkan untuk mengikuti tes urine.
Pemeriksaan urine para pelajar tersebut langsung ditangani oleh tim dokter yang didatangkan BNN Provinsi Papua.
Faudubun mengatakan, calon peserta didik yang kedapatan positif menggunakan narkoba, maka yang bersangkutan tidak akan diterima untuk bersekolah.
"Kami tidak menerima calon pelajar yang positif menggunakan narkoba supaya mereka tidak jadi virus untuk merusak yang lain," tegas Faudubun. (*)