Biak (Antara Papua) - Manajemen PT Pertamina MOR 8 Papua-Maluku menytaakan konsumsi kebutuhan pemakaian bahan bakar minyak jenis Pertalite di wilayah Kabupaten Biak Numfor, Papua periode Januari-Juni 2017 meningkat 78 persen.

Sales Executif Ritel wilayah II Pertamina Marketing Operasional Region 8 Maluku-Papua Fresly Leo Chandra Hutapea di Biak, Selasa mengatakan, peningkatan jumlah pengguna BBM Pertalite hingga 2.500 KL disbanding sebelumnya mencapai 1.200 KL.

"Peningkatan pemakaian Pertalite karena bahan bakar ini mulai diminati pemilik kendaraan di Biak Numfor dan Supiori, " ujar Fresly Leo Chandra, di Biak.

Ia mengakui, jenis BBM Pertalite merupakan bahan bakar bukan subsidi sehingga bagi setiap pembelian di SPBU Biak Numfor dapat dilakukan secara langsung.

Dia menyebut, untuk tahun 2017 pihak Ritel II Pertamina MOR 8 Maluku-Papua, lanjut Fresly, akan mengembangkan pemasaran penjualan BBM jenis Pertalite di Serui, ibukota Kabupaten Yapen Kepulauan.

"Untuk SPBU yang akan menyalurkan penjualan BBM Pertalite di Serui sudah siap, ya kami akan mengembangkan pemasaran ke daerah lain sehingga penggunaan jenis bahan bakar ini makin diminati masyarakat," kata Fresly.

Disinggung harga jual BBM jenis Pertlite, menurut Fresly, untuk harga jualnya sama dengan kota lain yakni sebesar Rp7.700/liter.

Untuk ketahanan BBM di Biak, menurut Fresly, karena depot Pertamina Biak menjadi pusat penyaluran di kawasan Teluk Cenderawasih sehingga ketersediaan berbagai jenis bahan bakar minyak sangat terpenuhi dengan aman.

Sejauh ini aktivitas penjualan BBM Pertlite di dua SPBU Biak Kota tampak masih lancar melayani kebutuhan warga pengguna kendaraan motor dan mobil yang mulai beraktivitas pagi hari. (*)

Pewarta : Pewarta: Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024