Biak (Antara Papua) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua mencatat sebanyak 27 bayi di Kabupaten Deiyai, meninggal dunia dalam beberapa bulan terakhir karena berbagai penyakit.

Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinkes Provinsi Papua, Yamamoto Sasarari ketika dikonfirmasi dari Biak, Senin, mengatakan 27 bayi itu awalnya pada Kamis (13/7) dikabarkan terserang campak di empat kampung di Deiyai sehingga 40 bayi dikabarkan meninggal dunia.

"Bayi yang meninggal itu berjumlah 27 orang, tidak semua karena campak, bukan 40 bayi yang meninggal," ujarnya.

Yamamoto menjelaskan pihaknya mengetahui jumlah bayi yang meninggal itu setelah tim yang dipimpinya turun ke empat kampung di Deiyai yang dikabarkan terserang campak.

Dari data yang diperoleh di lapangan, katanya, pada Maret 2017 terjadi tiga kasus kematian bayi di Deiyai.

Kemudian pada April 2017 enam kasus kematian bayi di Deiyai, Juni tujuh kasis kematian bayi, selanjutnya pada Juli tujuh kasus sehingga total kasus sebanyak 27 kasus kematian bayi.

Rincian penyakit dari berbagai kasus itu yakni enam kasus diare, pnemonia sembilan kasus, disentri dua kasus, campak dua kasus, gizi buruk satu kasus.

Selanjutnya, gigitan serangga satu kasus, alergi dua kasus, tanpa diketahui penyebab kematian sebanyak empat kasus.

Sebelumnya, sebanyak 40 orang bayi dikabarkan terserang campak di empat kampung di Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua, Kamis (13/7).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giyai mengatakan pihaknya mendapat laporan terkait kasus tersebut dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Paniai, Roby Kayame. (*)

Pewarta : Pewarta: Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024