Jayapura (Antara Papua) - Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua mulai memasarkan dexlite di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua sebagai alternatif bahan bakar bagi mesin disel.

Sales Executive Retail II Papua Pertamina MOR VIII Fresly Leo Chandra Hutapea, di Nabire, Jumat, melalui pesan singkatnya menjelaskan penyaluran dexlite ke SPBU sudah mulai dilakukan sejak 20 Juli 2017, dan sehari setelahnya akan dipasarkan kepada masyarakat.

"Mulai hari ini masyarakat Nabire telah dapat menikmati dexlite di SPBU Bukit Meriam, lalu akhir minggu ini menyusul SPBU Kimi dan menyusul SPBU Kota pada awal Agustus 2017," ujarnya.

Ia menyebut konsumsi solar di Nabire mencapai 35 kilo liter (KL)/hari, dan diharapkan sebagian bisa beralih menggunakan dexlite yang dipasarkan dengan harga Rp7.450/liter.

"Harapannya 10 persen pemakai solar di Nabire bisa beralih ke dexlite. Kami belum menetapkan target karena ini masih tahap awal, lebih pada pengenalan ke masyarakat," kata dia.

Fersly mengungkapkan Pertamina akan menggencarkan sosialisasi ke masyarakat mengenai keunggulan dexlite yang merupakan BBM nonsubsidi.

"Pertamina juga akan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen dexlite samapa seperti pertalite," ujarnya lagi.

Ia mengklaim dexlite lebih ramah lingkungan sehingga Pertamina akan berusaha meningkatkan jumlah konsumsinya.

"Ini akan kita dorong terus karena dexlite `taglinenya` disel hemat bertenaga. Jadi secara spesifikasi angka `cetane number` yang menunjukan kualitas mesin disel lebih tinggi, yaitu 51, kalau solar 48. Kemudian kandungan sulfurnya pun jauh lebih kecil sehingga lebih ramah lingkungan," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024