Jayapura (Antara Papua) - Pimpinan Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) menyurati Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura terkait 31 pasien ortopedi yang hingga kini belum dioperasi.

Sekretaris Umum UP2KP Alexander Krisifu di Jayapura, Jumat, mengemukakan surat tersebut untuk menindaklanjuti pertemuan UP2KP bersama manajemen RSUD Jayapura pada 8 Agustus 2017.

Melalui surat itu, kata dia, diharapkan Direktur RSUD Jayapura memfasilitasi dilakukannya tindakan operasi terhadap 31 pasien orang asli Papua yang terdiagnosa patah tulang, mengingat pasien tersebut sudah sekian lama menunggu kepastian penanganan medis lebih lanjut.

"Surat ini sudah dibuat pada 18 Agustus 2017 dan akan dilayangkan ke pihak manajemen RSUD Jayapura pada 21 Agustus 2017," ujarnya.

Alexander mengatakan melalui surat tersebut diharapkan manajemen RSUD Jayapura segera menindaklanjuti pasien-pasien patah tulang yang sudah menunggu lama untuk dioperasi.

"Jadi kami minta masalah ini segera ditangani karena ini masalah klasik yang dari tahun ke tahun selalu terjadi di RSUD Jayapura," ujarnya.

Dia menegaskan perlu adanya pembenahan dari segi pengadaan pen operasi harus direncanakan dengan baik sehingga ke depan semua pasien bisa terlayani dengan baik.

"Tolong disingkronisasi agar masalah ini tidak lagi terjadi. Masa RSUD Jayapura setiap tahun modelnya seperti ini terus menerus, masa rumah sakit lain bisa baru RSUD Jayapura tidak bisa," ujarnya. (*)

Pewarta :
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024