Jayapura (Antara Papua) - Sebanyak lima orang warga di Kelurahan Kelapa Lima, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, dilaporkan luka-luka akibat perselisihan yang terjadi pada pesta pernikahan, Selasa sekitar pukul 04.30 WIT.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan perselisihan itu terjadi setelah dua orang warga yang menghadiri pesta pernikahan di Jalan Kuprik, Kelurahan Kelapa Lima itu, terlibat adu mulut.

"Kedua warga yang bernama Godemikus Kaimu dan Edi Watora yang sama-sama telah dipengaruhi minuman keras terlibat salah paham, yang berujung pertengkaran antarkelompok atau suku di kompleks tersebut," katanya.

Kasus itu bermula dari pelaksanaan pesta pernikahan di rumah Yohanes Kutok, yang merupakan anggota polisi Polres Merauke.

"Keributan terjadi pada saat acara sudah mau selesai, atau sekitar pukul 04.30 WIT, Godemikus Kaimu dan Edi Watora terlibat perselisihan atau salah paham," katanya.

Akibat salah paham yang masih didalami kasusnya itu, kata Kamal, Godefikus Kaimu mengalami luka bacok pada lengan kiri yang di lakukan oleh Edi Watora.

"Sehingga terjadi keributan antara kedua kelompok suku di kompleks tersebut. Dimana dilaporkan sebanyak lima orang warga termasuk Godemikus Kaimu dilarikan ke RSUD Kabupaten Merauke guna mendapatkan perawatan medis," katanya.

Selain Godemikus, empat warga yang dilaporkan menderita luka-luka karena kena benda tajam, adalah Applications Apai (25), Yohanis Niwen (32), Philipus Okwarik (16), dan Yohanis Kayogan (18).

Guna menindaklanjuti kasus tersebut, lanjut Kamal, Polres Merauke langsung mengantisipasi dengan mengggalang dan mengumpulkan para tokoh masyarakat dan agama untuk membahas dan mencari solusi dari persoalan tersebut.

"Jadi, personil Polres Merauke langsung mengumpulkan dan menggalang kepala suku Mappi dan Muyu, tokoh adat dan tokoh masyarakat Mappi dan Muyu serta memberikan pengertian bahwa kasus itu murni kriminal dan masing-masing pihak agar menahan diri serta kasus tersebut sudah ditangani oleh polisi," katanya. (*)

Pewarta : Pewarta: Alfian Rumagit
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024