Jayapura (Antara Papua) - Kapolres Merauke AKBP Bahara Marpaung mengajak para pemangku kepentingan di daerah itu untuk mendukung deklarasi antinarkoba yang rencananya akan dilaksanakan pada 10 Oktober 2017 di GOR Hiad Say, Merauke.
"Saya ajak agar para pemangku kepentingan mendukung deklarasi antinarkoba pada Oktober nanti," katanya ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Jumat.
Menurut dia, pelaksanaan deklarasi antinarkoba terus dikoordinasikan, salah satunya dengan menggelar rapat dan pertemuan pada Kamis (14/9) pagi di ruang kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Merauke.
Pada momentum itu, kata dia, staf ahli Bupati Merauke Drs Agustinus Joko Guritno yang mewakili Bupati Fredy Gebze ikut hadir, selain para Forkopimda Kabupaten Merauke, para kepala sekolah SMP, SMU dan sederajat, termasuk para toko adat, agama, masyarakat dan pemuda yang berjumlah 76 orang.
"Pak Bupati Merauke yang diwakili staf ahli juga telah meminta agar semua pihak ikut mensukseskan deklarasi antinarkoba, karena hal ini merupakan tugas dan tanggungjawab bersama, bukan saja para orang tua atau instansi teknis terkait," katanya.
Dalam rapat dan pertemua tersebut, kata dia, banyak saran dan masukan yang mengemuka, salah satunya segera membuat imbaun ke rumah ibadah, masjid dan gereja serta sekolah-sekolah dan instansi untuk mendukung dan sosialisasikan deklarasi antinarkoba.
"Ada jugab usulan agar di hari H pelaksanaan deklrasi antinarkoba, anak-anak sekolah diarahkan untuk ikuti kegiatan tersebut atau diliburkan, hal ini nantinya akan disampaikan dan dikoordinasikan lagi dengan pihak terkait," katanya.
Mengenai narkoba, Kapolres Merauke mengaku bahwa barang haram itu merupakan salah satu ancaman nyata bagi generas muda masa kini, sehingga perlu dilakukan pencegahan dengan menggelar berbagai aksi laiinya, selain melaksanakan sosialisasi di sekolah-sekolah atau di komunitas warga.
"Makanya itu kami minta dukungan semua pihak untuk tercapainya pelaksanaan deklrasi antinarkoba pada 10 Oktober 2017," katanya. (*)
"Saya ajak agar para pemangku kepentingan mendukung deklarasi antinarkoba pada Oktober nanti," katanya ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Jumat.
Menurut dia, pelaksanaan deklarasi antinarkoba terus dikoordinasikan, salah satunya dengan menggelar rapat dan pertemuan pada Kamis (14/9) pagi di ruang kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Merauke.
Pada momentum itu, kata dia, staf ahli Bupati Merauke Drs Agustinus Joko Guritno yang mewakili Bupati Fredy Gebze ikut hadir, selain para Forkopimda Kabupaten Merauke, para kepala sekolah SMP, SMU dan sederajat, termasuk para toko adat, agama, masyarakat dan pemuda yang berjumlah 76 orang.
"Pak Bupati Merauke yang diwakili staf ahli juga telah meminta agar semua pihak ikut mensukseskan deklarasi antinarkoba, karena hal ini merupakan tugas dan tanggungjawab bersama, bukan saja para orang tua atau instansi teknis terkait," katanya.
Dalam rapat dan pertemua tersebut, kata dia, banyak saran dan masukan yang mengemuka, salah satunya segera membuat imbaun ke rumah ibadah, masjid dan gereja serta sekolah-sekolah dan instansi untuk mendukung dan sosialisasikan deklarasi antinarkoba.
"Ada jugab usulan agar di hari H pelaksanaan deklrasi antinarkoba, anak-anak sekolah diarahkan untuk ikuti kegiatan tersebut atau diliburkan, hal ini nantinya akan disampaikan dan dikoordinasikan lagi dengan pihak terkait," katanya.
Mengenai narkoba, Kapolres Merauke mengaku bahwa barang haram itu merupakan salah satu ancaman nyata bagi generas muda masa kini, sehingga perlu dilakukan pencegahan dengan menggelar berbagai aksi laiinya, selain melaksanakan sosialisasi di sekolah-sekolah atau di komunitas warga.
"Makanya itu kami minta dukungan semua pihak untuk tercapainya pelaksanaan deklrasi antinarkoba pada 10 Oktober 2017," katanya. (*)