Biak (Antara Papua) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg Aloysius Giyai mengatakan program kesehatan lingkungan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang diselenggarakan Kabupaten Biak Numfor tergolong terbaik di antara sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Papua.

"Daerah lain ingin belajar STBM harus datang ke Biak, karena sesuai penilaian Dinas Kesehatan Provinsi Papua program sanitasi lingkungan Biak termasuk paling berhasil karena telah melibatkan masyarakat hingga pelosok kampung," kata Aloysius, sebelum membuka TOT STBM se-Papua pada salah satu hotel di Biak, Senin.

Ia mengatakan dengan keberhasilan Biak mengelola program STBM diharapkan dapat menjadi pendamping bagi kabupaten sekitar.

Program STBM itu mencakup lima pilar kegiatan, yakni berhenti (stop) buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengamanan sampah rumah tangga serta pengamanan limbah cair rumah tangga.

Kelima pilar STBM, menurut Aloysius bertujuan untuk mendorong masyarakat membuat perubahan perilaku hidup sehat bersih.

Selain itu tujuan STBM, lanjutnya untuk menimbulkan kesadaran individu atau masyarakat dengan menyentuh perasaan, pola pikir dan perilaku kebiasaan.

"Masyarakat dan pemerintah desa harus berkomitmen bisa membudayakan perilaku stop buang air besar sembarangan dan memutus alur kontaminasi kotoran manusia sebagai sumber penyakit," harapnya.

Kepada peserta pelatihan "trainer of trainer" STBM se Papua, Aloysius berharap dapat meningkatkan kemampuan diri dan kelembagaan dalam menunjang keberhasilan program STBM di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Papua.

Berdasarkan data program STBM yang dilaksanakan itu tersebar di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Jayawijaya serta Kabupaten Biak Numfor.

Untuk Kabupaten Biak Numfor progra STBM sudah merambah pada 112 kampung dan 19 distrik pada tahun 2018 ditargetkan menuju kabupaten STBM . (*)

Pewarta : Pewarta: Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024