Wamena (Antara Papua) - Kementerian Pertanian melalui Direktoral Jenderal Sarana dan Prasarana Alat Pertanian, pada tahun anggaran 2017 memberikan bantuan sebanyak 62 unit mesin traktor tangan (hand tractor) pengola lahan pertanian untuk masyarakat di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Jayawijaya Hendri Tetelepta di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan puluhan mesin tangan itu sudah tiba di Jayawijaya dan segera dibagikan.
"Hand tractor yang ada sekarang berjumlah 62 unit. Sebanyak 10 unit dari jumlah itu adalah milik lembaga masyarakat adat yang juga diberikan oleh kementerian," katanya.
Menurut dia, pengadaan mesin itu berdasarkan permintaan dari kelompok tani setempat, namun belum diserahkan karena masih menunggu pentunjuk resmi dari kementerian kepada pemkab.
"Kita masih menunggu petunjuk dari direktorat alat pertanian, kalau mau dipinjamkan bagaimana mekanismenya, kalau mau dihibahkan bagaimana mekanismenya," katanya.
Khusus untuk 10 unit mesin tangan milik kelompok tani yang tergabung di bawah Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Lembah Baliem, diharapkan segera membawa bantuan itu untuk digunakan.
"Jadi kita masih tunggu kapan mereka (LMA) mau ambil, silakan. Tetapi kami mengimbau untuk mereka cepat bawa agar bisa dimanfaatkan," katanya.
Untuk mendukung pengembangan lahan sawah di sana, Pemkab Jayawijaya telah memfasilitasi lima unit mesin tangan kepada masyarakat Distrik Siepkosi.
Sebagai tahap awal pembukaan sawah di sana, pemkab bekerjasama dengan TNI, masyarakat dan telah menggarap lahan seluas 68 haktere untuk ditanami bibit padi jenis Inpari 27.
Bibit padi yang hendak ditanam merupakan bantuan dari badan usaha milik negara (BUMN) tahun lalu.
"Itu bantuan (bibit padi) tahun 2016 jadi saya tidak terlalu hafal jumlahnya," kata Hendri. (*)
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Jayawijaya Hendri Tetelepta di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan puluhan mesin tangan itu sudah tiba di Jayawijaya dan segera dibagikan.
"Hand tractor yang ada sekarang berjumlah 62 unit. Sebanyak 10 unit dari jumlah itu adalah milik lembaga masyarakat adat yang juga diberikan oleh kementerian," katanya.
Menurut dia, pengadaan mesin itu berdasarkan permintaan dari kelompok tani setempat, namun belum diserahkan karena masih menunggu pentunjuk resmi dari kementerian kepada pemkab.
"Kita masih menunggu petunjuk dari direktorat alat pertanian, kalau mau dipinjamkan bagaimana mekanismenya, kalau mau dihibahkan bagaimana mekanismenya," katanya.
Khusus untuk 10 unit mesin tangan milik kelompok tani yang tergabung di bawah Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Lembah Baliem, diharapkan segera membawa bantuan itu untuk digunakan.
"Jadi kita masih tunggu kapan mereka (LMA) mau ambil, silakan. Tetapi kami mengimbau untuk mereka cepat bawa agar bisa dimanfaatkan," katanya.
Untuk mendukung pengembangan lahan sawah di sana, Pemkab Jayawijaya telah memfasilitasi lima unit mesin tangan kepada masyarakat Distrik Siepkosi.
Sebagai tahap awal pembukaan sawah di sana, pemkab bekerjasama dengan TNI, masyarakat dan telah menggarap lahan seluas 68 haktere untuk ditanami bibit padi jenis Inpari 27.
Bibit padi yang hendak ditanam merupakan bantuan dari badan usaha milik negara (BUMN) tahun lalu.
"Itu bantuan (bibit padi) tahun 2016 jadi saya tidak terlalu hafal jumlahnya," kata Hendri. (*)