Jayapura (Antara Papua) - Kepolisian Daerah Papua, Sabtu, mencanangkan gerakan cinta bahari ditandai dengan melepaskan 300 ekor anak penyu (tukik) di perairan Pantai Base G, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, pada Sabtu (30/9).

Pelepasan ratusan tukik ke laut lepas dilakukan oleh Kapolda Papua Irjen Boy Rafli, didampingi Ketua Bhayangkari Ny Boy Rafli, Kepala BI Jayapura Joko Supratikto, dan Kepala Dinas Perikanan Papua FX Mote.

Sebelum dilakukan pelepasan tukik jenis penyu lekang, Kapolda Papua Irjen Boy Rafli dalam sambutannya pada apel pencanangan gerakan cinta bahari mengatakan wilayah perairan memiliki luas sekitar 25.300 km2 dan panjang garis pantai mencapai 2.107 km2 serta memiliki hutan mangrove seluas 1.049.172 ha, dengan potensi pengembangan rumput laut sekitar 15.500 ha.

Sedangkan potensi terumbu karang untuk pengembangan wisata bahari mencapai 220 jenis terumbu karang, kata Irjen Boy Rafli seraya menambahkan, dengan berbagai potensi tersebut maka Papua sangat kaya akan sumber daya alam.

Karena itu, untuk menjaga berbagai potensi kekayaan alam maka bukan saja penegakan hukum yang dilakukan, tetapi juga peran serta seluruh masyarakat khususnya masyarakat bahari.

Program polisi sahabat alam diharapkan dapat meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap bahari, ujar Kapolda itu pula.

Kapolda meminta kepada polisi perairan agar lebih mengintensifkan komunikasi dan kerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat guna mendukung kelancaran tugas serta implementasi gerakan cinta bahari sebagai bagian dari polisi sahabat alam.

"Dengan kerja sama ini diharapkan ke depan tidak terjadi lagi penggunaan barang berbahaya saat menangkap ikan seperti menggunakan potasium atau bom ikan," kata Kapolda itu pula. (*)

Pewarta : Pewarta: Evarukdijati
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024