Merauke (Antara Papua) - Tim Pengabdian Masyarakat Ekspedisi NKRI Subkorwil-3/Merauke memfasilitasi nikah massal di lima Distrik, di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, pada 10-16 Oktober 2017.
Guna merealisasikan nikah massal itu, tim ekspedisi bekerja sama dengan Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Merauke, bersama kepala kampung, kepala distrik.
Sebelum menyelenggarakan nikah massal itu, diawali dengan sosialisasi tentang manfaat nikah secara resmi dan akta kelahiran anak.
Selanjutnya, pendaftaran, pengumpulan data dari Disdukcapil Kabupaten Merauke hingga pelaksanaan nikah massal.
Peserta terbanyak dari Distrik Muting 128 pasang, disusul Distrik Elikobel 54 pasang, Distrik Jagebob 35 pasang, Distrik Tanah Miring 26 pasang, dan Distrik Sota 6 pasang.
"Tujuan dilaksanakannya nikah massal ini untuk memenuhi persyaratan administrasi pembuatan surat akta lahir anak, sehingga anak-anak tidak kesulitan untuk mendaftar sekolah, bekerja dan keperluan administrasi lainnya," kata Letda Inf Alion Ria, Komandan Tim Pengabdian Masyarakat Subkorwil-3/ Merauke.
Alion mengatakan kesadaran masyarakat untuk mengikuti program nikah massal ini antara lain untuk kepentingan pencatatan nikah sipil dan akta lahir anak.
Program nikah massal ini mendapat perhatian positif dan antusiasme masyarakat di lima distrik di Kabupaten merauke.
Bahkan, di Kampung Kemangi digelar arak-arakan pengantin disertai tarian adat, dan foto bersama dengan Tim Pengabdian Masyarakat Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017.
Sepasang peserta nikah massal yakni Abner Kehujai dan Rachel Kehujai mengaku gembira.
"Kami merasa penting untuk mengikuti program nikah massal ini, demi kehidupan anak-anak di masa mendatang, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Tim Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017," ujarnya.
Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017 merupakan wujud sinergitas kementerian/lembaga, TNI/Polri, pemerintah daerah, kalangan pendidik dari perguruan tinggi, mahasiswa, para pencinta alam, organisasi kepemudaan, pramuka dengan didukung masyarakat setempat untuk membangun Indonesia.
TNI Angkatan Darat menunjuk Kopassus untuk merencanakan dan melaksanakan Ekspedisi serta bekerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah beserta segenap komponen bangsa sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga kelestarian alam. (*/adv)
Guna merealisasikan nikah massal itu, tim ekspedisi bekerja sama dengan Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Merauke, bersama kepala kampung, kepala distrik.
Sebelum menyelenggarakan nikah massal itu, diawali dengan sosialisasi tentang manfaat nikah secara resmi dan akta kelahiran anak.
Selanjutnya, pendaftaran, pengumpulan data dari Disdukcapil Kabupaten Merauke hingga pelaksanaan nikah massal.
Peserta terbanyak dari Distrik Muting 128 pasang, disusul Distrik Elikobel 54 pasang, Distrik Jagebob 35 pasang, Distrik Tanah Miring 26 pasang, dan Distrik Sota 6 pasang.
"Tujuan dilaksanakannya nikah massal ini untuk memenuhi persyaratan administrasi pembuatan surat akta lahir anak, sehingga anak-anak tidak kesulitan untuk mendaftar sekolah, bekerja dan keperluan administrasi lainnya," kata Letda Inf Alion Ria, Komandan Tim Pengabdian Masyarakat Subkorwil-3/ Merauke.
Alion mengatakan kesadaran masyarakat untuk mengikuti program nikah massal ini antara lain untuk kepentingan pencatatan nikah sipil dan akta lahir anak.
Program nikah massal ini mendapat perhatian positif dan antusiasme masyarakat di lima distrik di Kabupaten merauke.
Bahkan, di Kampung Kemangi digelar arak-arakan pengantin disertai tarian adat, dan foto bersama dengan Tim Pengabdian Masyarakat Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017.
Sepasang peserta nikah massal yakni Abner Kehujai dan Rachel Kehujai mengaku gembira.
"Kami merasa penting untuk mengikuti program nikah massal ini, demi kehidupan anak-anak di masa mendatang, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Tim Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017," ujarnya.
Ekspedisi NKRI Koridor Papua Bagian Selatan 2017 merupakan wujud sinergitas kementerian/lembaga, TNI/Polri, pemerintah daerah, kalangan pendidik dari perguruan tinggi, mahasiswa, para pencinta alam, organisasi kepemudaan, pramuka dengan didukung masyarakat setempat untuk membangun Indonesia.
TNI Angkatan Darat menunjuk Kopassus untuk merencanakan dan melaksanakan Ekspedisi serta bekerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah beserta segenap komponen bangsa sebagai bentuk kepedulian dalam menjaga kelestarian alam. (*/adv)