Jayapura (Antara Papua) - Warga di kawasan Perumahan Bucend II Entrop, Kelurahan Ardipura, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura menemukan benda diduga kepala mortir peninggalan Perang Dunia (PD) II.
Paur Humas Polres Jayapura Kota Iptu Yahya Rumra, di Jayapura, Kamis, mengatakan kepala mortir itu ditemukan Rabu (18/10), saat warga sedang menggali tanah untuk pembuatan fondasi yang akan dijadikan rumah.
Saat menggali tiba-tiba saksi Rento Somaikubun (34) dan Hendrik Hukubun (63) menemukan benda yang diduga kepala mortir, kata Iptu Yahya Rumra. Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Jayapura Utara.
Setelah mendapat laporan, anggota Polsek Jayapura Selatan ke lokasi temuan dan menghubungi piket Unit Penjinakan Bom Subden Gegana Brimob Polda Papua yang kemudian mengambilnya dan memusnahkannya dengan cara menenggelamkannya ke laut lepas, kata Iptu Yahya.
Paur Humas Polres Jayapura Kota berharap agar masyarakat yang menemukan benda-benda sisa PD II melaporkannya ke polisi, sehingga dapat dilakukan pemusnahan sesuai prosedur.
"Kemungkinan sisa-sisa Perang Dunia II itu masih aktif, sehingga dapat membahayakan masyarakat bila dimusnahkan atau digunakan dengan tidak bertanggung jawab," kata Iptu Yahya Rumra. (*)
Paur Humas Polres Jayapura Kota Iptu Yahya Rumra, di Jayapura, Kamis, mengatakan kepala mortir itu ditemukan Rabu (18/10), saat warga sedang menggali tanah untuk pembuatan fondasi yang akan dijadikan rumah.
Saat menggali tiba-tiba saksi Rento Somaikubun (34) dan Hendrik Hukubun (63) menemukan benda yang diduga kepala mortir, kata Iptu Yahya Rumra. Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Jayapura Utara.
Setelah mendapat laporan, anggota Polsek Jayapura Selatan ke lokasi temuan dan menghubungi piket Unit Penjinakan Bom Subden Gegana Brimob Polda Papua yang kemudian mengambilnya dan memusnahkannya dengan cara menenggelamkannya ke laut lepas, kata Iptu Yahya.
Paur Humas Polres Jayapura Kota berharap agar masyarakat yang menemukan benda-benda sisa PD II melaporkannya ke polisi, sehingga dapat dilakukan pemusnahan sesuai prosedur.
"Kemungkinan sisa-sisa Perang Dunia II itu masih aktif, sehingga dapat membahayakan masyarakat bila dimusnahkan atau digunakan dengan tidak bertanggung jawab," kata Iptu Yahya Rumra. (*)