Sosok Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Biak Numfor dan Supiori, Yakob Rumpaidus patut, menjadi teladan di kalangan generasi muda Papua.

Meski usianya sudah menginjak 78 tahun, tetapi kehidupan hari tuanya tetap bersemangat mendukung setiap program pemerintah daerah sebagai rasa kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kehidupan anak-anak muda Papua di zaman reformasi saat ini, menurut Yakob Rumpaidus, sangat jauh lebih baik dibanding dengan kehidupan mereka di masa penjajahan kolonial Belanda.

"Ya saat ini apapun kebutuhan yang diinginkan warga Papua, pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat melalui Kementerian teknis telah menjawab keinginan program yang diminta," ungkap Yakon Rumpaidus di Biak menanggapi program pemerintah kabinet kerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

Ia mengatakan, sebagai anggota veteran yang telah merasakan pahit manisnya perjuangan saat Provinsi Papua (sebelumnya disebut Irian Jaya) kembali bersatu dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, kini Tanah Papua jauh lebih menikmati kemajuan pembangunan melalui kucuran dana otonomi khusus mencapai Triliunan rupiah.

Yakob berharap, perjuangan harus diisi generasi muda Papua saat ini adalah mengejar ketertinggalan pembanguan, menuntut ilmu hingga pendidikan doktor (S3), memerangi kemiskinan serta menjaga Provinsi Papua sebagai rumah kita bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Di masa perjuangan tempo dulu, Yakob turut serta menentukan pembebasan Irian Barat dari penjajahan Belanda dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi (NKRI) saat pelaksanaan Pepera 1969, bersama 1.025 orang utusan saat itu.

Atas jasa pengabdiannya di bumi Papua itu, Yakob mendapat piagam penghargaan dari Presiden berupa Satya Lencana Perintis Kemerdekaan RI.

Yakob Rumpaidus yang pernah dibuang di penjara Boven Diegoel bersama Presiden pertama RI Soekarno di tahun 1950-an mengingatkan, generasi muda Papua punya tugas besar untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan Nasional asal Papua seperti Frans Kaisiepo, Silas Papare, Marthen Indey dan Abraham Dimara untuk meningkatkan kesejahteraan warga Papya, khususnya penduduk asli.

Sejahtera bagi orang asli Papua, lanjut Yakob, yakni sejahtera di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi serta mampu mengelola sumber daya alam untuk kemakmuran masyarakat di tanah Papua.

Program Bedah Rumah
Perhatian pemerintah pusat dibawah kabinet kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam kurun waktu tiga tahun 2014-2017 telah mengalakkan program bedah rumah bagi anggota veteran dan eks pejuang perinstis Kemerdekaan RI.

Program bedah rumah dimotori badan usaha milik Negara di seluruh Indonesia, menurut Yakob, sangat memberikan manfaat nyata kepada para eks pejuang perintis Kemerdekaan dalam menikmati hari-hari tua bersama keluarga dan anak cucu.

Yakob mengakui, kepedulian pemerintah melakukan program bedan rumah untuk masyarakat orang asli Papua khususnya para eks pejuang perintis kemerdekaan dapat membantu pemenuhan rumah tinggal layak huni.

Kepemilikan rumah bagi keluarga eks pejuang dan anggota veteran di Biak dan Supiori, menurut Yakob, telah menjadi dambaan ahli waris keluarga bekas pejuang.

Kemiskinan, ketidakmampuan secara finansial dan kurang adanya dukungan program yang menyentuh anggota eks pejuang perintis kemerdekaan, menurut Yakob, membuat sebagian besar anggota veteran hidup dalam kekurangan dan kemiskinan.

Melalui program bedah rumah untuk anggota veteran, menurut Yakob Rumpaidus, tidak hanya sebagai ungkapan terima kasih kepada eks pejuang dan menjadi "obat penawar" atas jasa perjuangan untuk menyatukan wilayah Irian Jaya ke dalam wilayah Negara Kesatuan repubik Indonesia pada tahun 1969.

"Sebagai orang tua yang pernah menjalani kehidupan sulit di masa perjuangan Irian Jaya kembali ke pangkuan NKRI saya berterima kasih dengan perhatian pemerintah pusat dan pemda yang sudah memperhatikan kebutuhan hari tua eks pejuang perintis Kemerdekaan Republik Indonesia," katanya.

Yakob mengatakan, keberagaman budaya daerah, keyakinan agama, bahasa dan etnis dimiliki masyarakat Papua saat ini menjadi modal besar untuk membangun daerah dalam memerangi kemiskinan, kebodohan dan ketertinggalan dengan mendukung setiap program yang digulrkan pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

"Hal paling utama yang menjadi perhatian kita bersama untuk menjaga wilayah tanah Papua sebagai tempat yang diberkati untuk hidup semua orang, maka kita sebagai bagian dari kehidupan orang asli Papua harus mampu menjaga Papua menjadi `rumah kita? bersama yang aman, damai dan sejahtera," katanya.

Untuk mengisi hari tuanya sebagai mantan anggota bataliyon Serna Trikora Yakob Rumpaidus kini diberikan amanah untuk menjabat Ketua organisasi Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Supiori periode 2016 hingga sekarang menggantikan almarhum B Wakum.

Sebagai Ketua LVRI Biak-Supiori tugas Yakob Rumpaidus di masa usia tuanya menjadi patner kerja institusi TNI/Polri, pemda Biak Numfor serta berbagai organisas kemasyarakatan lain bersama pemerintah untuk mewujudkan cita-cita mulia pahlawan Nasional asal Papua Frans Kaisiepo, Silas Papare, Marthin Indey dan Abraham Dimara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. (*)

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024