Wamena (Antara Papua) - Pengelola Rumah Belajar Wamena, di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, membagikan bantuan untuk anak sekolah di Distrik Ibele, berupa buku, pensil, pena dan alat peraga yang berhasil digalang melalui Media Sosial Facebook.

Anggi Mustika, anggota pengelola Rumah Belajar Wamena, di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan pihaknya melakukan penggalangan buku melalui media sosial beberapa waktu lalu.

"Bantuan ini diberikan oleh kakak-kakak dari Sabang sampai Merauke yang melihat kita galang melalui sosial media. Kami melakukan ini karena kami melihat semangat dari anak-anak Distrik Ibele untuk belajar sangat tinggi, sehingga kami mengambil bagian melalui hal-hal kecil ini," katanya.

Saat pendistribusian buku, menurut dia, terpancar semangat yang tinggi dari anak-anak usia sekolah di Ibele untuk mendapatkan pendidikan.

"Mereka (anak-anak) memiliki semangat yang luar biasa, sebab walau ruangan tempat mereka belajar hanya beralaskan rumput dan dinding bangunan itu hanya terbuat dari tali rotan, dengan tenaga pengajar yang merupakan pemuda setempat, anak-anak ini tetap belajar setiap hari layaknya di sekolah," katanya.

Rumah Belajar Wamena yang dikelola oleh wartawan dan simpatisan pendidikan itu, sebelumnya juga telah membagikan buku tulis dan alat tulis kepada pelajar asal Kabupaten Yahukimo yang tinggal di Asrama Loper Koran Cenderawasih Pos di Jayawijaya.

Ahmad Ginting, seorang wartawan mengatakan kelompok itu juga telah membuat perpustakaan di Jalan Safri Darwin, Wamena bagi anak putus sekolah dan yang belum bersekolah agar bisa mendapat ilmu tambahan di perpustakaan tersebut.

"Rumah baca atau perpustakaan itu masih jalan sampai sekarang, dan melalui media sosial Facebook, kita posting dan akhirnya banyak orang yang mau membantu buku tulis, buku baca, sepatu, seragam sekolah untuk kami serahkan kepada anak-anak yang membutuhkan," katanya.

Selain melatih anak-anak untuk menerapkan pola hidup sehat seperti mencuci tangan sebelum makan, sikat gigi, kelompok ini juga telah memfasilitasi beberapa anak putus sekolah untuk kembali bersekolah.

"Ada juga yang kita bantu untuk lobi ke pemerintah akhirnya mereka bisa dikasi kesempatan untuk bersekolah di Jayawijaya. Mereka ini sebelumya memiliki kemauan yang tinggi untuk bersekolah, tetapi terkendala biaya," katanya. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024