Jayapura (Antara Papua) - Kepengurusan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) resmi terbentuk di dua provinsi paling timur Indonesia yakni Papua dan Papua Barat, melalui Konferensi Wilayah (Konferwil) yang digelar di Kota Jayapura, Selasa (5/12).

AMSI ditargetkan menjadi wadah diksusi untuk mendorong jurnalisme siber yang tak hanya sesuai etik, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan teknologi serta menghadirkan berita akurat serta sesuai dengan kode etik jurnalistik dan Pedoman Pemberitaan Media Siber.

AMSI akan memiliki kedudukan yang setara dengan "stakeholder" Dewan Pers yang sudah lebih dulu ada, seperti Serikat Penerbitan Pers (SPS), Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI), Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), dan Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI).

Pada Konferwil AMSI Papua-Papua Barat itu diagendakan pembahasan program kerja sekaligus pemilihan Ketua Wilayah (Ketua Formatur), Badan Pengawas dan Pertimbangan Organisasi (BPPO), dan Majelis Etik.

Syamsudin Levi (pemilik media online KabarPapua.Co) terpilih secara musyawarah dan mufakat, sebagai Ketua AMSI wilayah Papua dan Papua Barat, dalam sidang konferwil yang dipimpin oleh Yohanis Nussy.

Sementara pengurus BPPO AMSI wilayah Papua Barat diketuai oleh Yulius Lopo (Pemimpin Redaksi Salam Papua), Sekretaris Anwar Maga (Kepala Biro Antara Papua), dan anggota Antonius Loy (Pemilik PapuaSatu.com).

Sedangkan Majelis Etik diketuai oleh Abdul Munib, Betrix Ibo (Pemred TV.Papua.com), Lucky Mahakena, Jerry Omona (Pemred Metro Merauke), dan Duma Sanda (Pemred Cahaya Papua).

Baik Ketua AMSI Wilayah Papua-Papua Barat, maupun pengurus BPPO dan Majelik Etik, semuanya dipilih secara musyawarah dan mufakat.

Dalam sambutannya, Syamsudin Levi menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi Ketua AMSI wilayah Papua dan Papua  Barat.

"Konfrensi ini paling cepat dan paling mantap,” katanya.

Menurut dia, langkah awal dalam kepengurusannya itu, akan memikirkan agar semua media Online di wilayah Papua dan Papua Barat bisa terverifikasi di Dewan Pers, agar perusahaan pers tersebut tidak dianggap sebagai perusahaan abal-abal atau tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan Undang-undang Pers.

"Target kita agar semua anggota AMSI bisa lolos di Dewan Pers, sehingga barkot yang ada kepada perusahaan pers online lebih dulu daripada teman-teman kita di luar (bukan anggota AMSI)," katanya.

Syamsudin Levi yang kerap disapa Cunding pun berharap media Online yang masih berstatus CV dan Yayasan akan terus berupaya agar menjadi perusahaan berbadan hukum PT (Perseroan Terbatas) sebagaimana syarat mutlak pendirian perusahaan pers.

Cunding pun berjanji akan bersama-sama dengan pengurus dan anggota AMSI, mensosialisasikan AMSI di wilayah Papua dan Papua Barat.

"AD/ART akan kita sosialisasikan dan akan kita upayakan untuk diumumkan bulan depan," katanya. (*)


Pewarta :
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024