Jayapura (Antara)- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pada tahun anggaran 2018 hingga tahun-tahun berikutnya, agar derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg Aloysius Giyai ketika dikonfirmasi di Jayapura, Jumat, mengklaim pihaknya sudah melakukan banyak hal dalam mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat di era kepemimpinan Gubernur Papua Lukas Enembe dan Wakilnya Klemen Tinal.
Namun, pada 2018 pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi guna meningkatkan pelayanan kesehatan di provinsi itu menjadi lebih baik lagi.
"Pertama apreasiasi yang diberikan oleh Pak Gubernur maupun oleh legislatif ini merupakan cambuk bagi kami untuk bekerja lebih baik lagi, dalam artian kita harus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Papua," ujarnya.
Aloysius pun mengakui pihaknya masih akan terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatah, terutama dalam hal penurunan angka penderita penyakit.
"Kita tentu tambah semangat dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan yang terjadi, terutama di daerah terisolir yang belum terjangkau pembangunan, karena cakupan pelayanan daerah masih beda dengan cakupan pelayanan kesehatan nasional," ujarnya.
Diyakininya secara bertahap pihaknya akan mampu membuktikan bahwa bekerja keras memenuhi kebutuhan masyarakat akan kesehatan akan terlaksana sesuai harapan.
"Ini kita lakukan karena kita mencintai profesi sebagai tenaga kesehatan dan mengabdi untuk negeri," katanya.
Mantan Direktur RSUD Abepura ini berharap kabupaten/kota di Papua benar-benar konsisten dalam melaksanakan pelayanan kesehatan bergerak, terutama dalam melayani daerah yang terisolasi.
"Saya harapkan penyakit-penyakit yang kini tengah membelengu masyarakat Papua seperti TB, Malaria dan HIV-AIDS bisa tertasi melalui program eliminasi yang bakal pada 2020 dan 2025 serta tahun 2030," ujarnya.
Ia menambahkan, hingga kini pihaknya terus mendorong akreditasi baik untuk puskesmas maupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dimana Dinkes Papua menargetkan sebanyak 50 puskesmas bisa segera terakreditasi, sehingga mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat meningkat. (*)
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg Aloysius Giyai ketika dikonfirmasi di Jayapura, Jumat, mengklaim pihaknya sudah melakukan banyak hal dalam mendorong peningkatan derajat kesehatan masyarakat di era kepemimpinan Gubernur Papua Lukas Enembe dan Wakilnya Klemen Tinal.
Namun, pada 2018 pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi guna meningkatkan pelayanan kesehatan di provinsi itu menjadi lebih baik lagi.
"Pertama apreasiasi yang diberikan oleh Pak Gubernur maupun oleh legislatif ini merupakan cambuk bagi kami untuk bekerja lebih baik lagi, dalam artian kita harus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di Papua," ujarnya.
Aloysius pun mengakui pihaknya masih akan terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatah, terutama dalam hal penurunan angka penderita penyakit.
"Kita tentu tambah semangat dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan yang terjadi, terutama di daerah terisolir yang belum terjangkau pembangunan, karena cakupan pelayanan daerah masih beda dengan cakupan pelayanan kesehatan nasional," ujarnya.
Diyakininya secara bertahap pihaknya akan mampu membuktikan bahwa bekerja keras memenuhi kebutuhan masyarakat akan kesehatan akan terlaksana sesuai harapan.
"Ini kita lakukan karena kita mencintai profesi sebagai tenaga kesehatan dan mengabdi untuk negeri," katanya.
Mantan Direktur RSUD Abepura ini berharap kabupaten/kota di Papua benar-benar konsisten dalam melaksanakan pelayanan kesehatan bergerak, terutama dalam melayani daerah yang terisolasi.
"Saya harapkan penyakit-penyakit yang kini tengah membelengu masyarakat Papua seperti TB, Malaria dan HIV-AIDS bisa tertasi melalui program eliminasi yang bakal pada 2020 dan 2025 serta tahun 2030," ujarnya.
Ia menambahkan, hingga kini pihaknya terus mendorong akreditasi baik untuk puskesmas maupun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dimana Dinkes Papua menargetkan sebanyak 50 puskesmas bisa segera terakreditasi, sehingga mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat meningkat. (*)