Jayapura (Antara) - Satuan tugas pengamanan Bandara Sentani, di Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, menggagalkan pengiriman 15 botol minuman beralkohol yang hendak dikirim ke Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Sabtu (23/12) sekitar pukul 08.10 WIT.
Data yang dihimpun Antara, sebanyak 15 botol minuman beralkohol yang diisi di dalam koper itu diamankan petugas pengamanan bandara (Avsec) setelah sebelumnya curiga terhadap barang yang berada di dalam koper bewarna merah muda (pink).
15 botol miras itu terdiri dari atas satu botol Red Label, dua botol Chivas, 12 botol Robinson, yang hendak diterbangkan menggunakan pesawat Trigana Air.
Setelah dibuka ternyata koper tersebut berisi 15 botol minuman beralkohol yang diduga milik anggota Polri yang kini masih diamankan di posko bandara dan belum diserahkan ke Polsek KP3 Bandara Sentani.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal kepada Antara, Sabtu malam mengatakan temuan minuman beralkohol di Bandara Sentani itu belum dilimpahkan ke polsek.
"Belum diketahui apakah ada keterlibatan anggota dalam pengiriman miras ke Oksibil, karena masih menunggu pelimpahan dari posko bandara, " kata Kombes Kamal. (*)
Data yang dihimpun Antara, sebanyak 15 botol minuman beralkohol yang diisi di dalam koper itu diamankan petugas pengamanan bandara (Avsec) setelah sebelumnya curiga terhadap barang yang berada di dalam koper bewarna merah muda (pink).
15 botol miras itu terdiri dari atas satu botol Red Label, dua botol Chivas, 12 botol Robinson, yang hendak diterbangkan menggunakan pesawat Trigana Air.
Setelah dibuka ternyata koper tersebut berisi 15 botol minuman beralkohol yang diduga milik anggota Polri yang kini masih diamankan di posko bandara dan belum diserahkan ke Polsek KP3 Bandara Sentani.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal kepada Antara, Sabtu malam mengatakan temuan minuman beralkohol di Bandara Sentani itu belum dilimpahkan ke polsek.
"Belum diketahui apakah ada keterlibatan anggota dalam pengiriman miras ke Oksibil, karena masih menunggu pelimpahan dari posko bandara, " kata Kombes Kamal. (*)