Jayapura (Antara Papua) - Manajemen PT Hutama Karya selaku salah satu kontraktor pelaksana menyatakan lengkungan jembatan Hamadi-Holtekam, di Kota Jayapura, Provinsi Papua, merupakan yang terbesar dan terberat serta terlebar di Indonesia.

Wakil Project Manajer PT Hutama Karya Miswanto, di Jayapura, Minggu, mengatakan ukuran lengkungan jembatan Hamadi-Holtekamp merupakan yang terbesar untuk jembatan rangka lengkung yang estimasi biayanya disajikan dalam bentuk  Bill of Quantity (BoQ)

BoQ  berisikan tiga hal pokok yaitu deskripsi pekerjaan, kuantitas (volume)+unit dan harga satuan pekerjaan.

"Ini adalah jenis jembatan lengkung, jadi secara umum pelengkung dua unit," katanya.

Satu unit pelengkung panjangnya 150, beratnya paling berat di Indonesia, sebagai perbandingan, kalau jembatan lengkung di sungai musi ada seperti ini beratnya hanya sekitar 2.000 ton, sementara berat lengkungan jembatan Hamadi-Holtekam sekitar 7.000 ton.

Pertanyaannya, mengapa seberat itu, kata dia, biasanya jembatan itu hanya dua lajur dengan lebar sekitar 8 meter atau sekitar 10 meter dengan trotoar.

"Namun, jembatan Hamadi-Holtekam ini empat lajur dengan lebar lantai jembatan 21 senti meter. Selain terberat, jembatan ini terbesar di Indonesia dan juga terlebar," ujarnya.

"Kalau terpanjang tidak, karena masih ada jembatan lengkung di Indonesia yang paling panjang dari jembatan ini," ujarnya lagi.

Miswanto mengatakan inovasi terus dilakukan di lapangan supaya mempercepat pekerjaan.

"Inovasinya, kalau kita bekerja seperti biasa caranya kalau kita gunakan tower atau rakitnya pasang satu-satu, pemasangannya saja itu butuh waktu sekitar dua tahun," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya mengerjakan pemasangan rakit tower itu siang-malam selama enam bulan, belum yang tengahnya yang lebarnya sekitar 150 senti meter, kalau dirakit disekitar lokasi jembatan, maka membutuhkan waktu sekitar dua tahun. (*)

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024