Sentani (Antara Papua) - Sejumlah pedagang yang berjualan di Pasar Pharaa Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, mengeluhkan tumpukan sampah yang tidak diangkut petugas kebersihan setempat, sehingga menimbulkan aroma tak sedap.

"Kami yang berjualan sayur dan buah-buahan di depan pasar sangat terganggu dengan bau tak sedap yang ditimbulkan dari tumpukan sampah di depan pasar," kata Yohana, salah satu pedagang sayur dan buah yang berjualan di Pasar Pharaa Sentani, kepada ANTARA di Sentani, Selasa.

Menurut Yohana, tumpukan sampah yang didominasi sampah platik itu jarang diangkut oleh petugas kebersihan setempat sehingga menimbulkan bauh tak sedap.

Hal senada diungkapkan Supri, pedagang kaki lima yang menjual es krim di depan Pasar Pharaa, tiap sore.

Menurut Supri, banyak lalat biru yang hinggap di atas tumpukan sampah karena sebagian sampah berserakan dan sudah menimbulkan bau busuk karena jarang diangkut oleh petugas kebersihan.

"Ada tong sampah tapi tidak cukup untuk menampung sampah yang dibuang oleh para pedagang, sehingga tertumpuk didepan halaman pasar dan menimbulkan bauh tak sedap, akhirnya mengundang kerumunan lalat biru," ujarnya.

Dia berharap instansi terkait yang menangani kebersihan, baiknya menyediakan bak sampah didepan pasar agar mampu menampung sampah yang dibuang.

"Dengan begitu, sampah tidak lagi tertumpuk lalu berserakan, tidak lagi menimbulkan bauh tak sedapyang mengundang banyak lalat biru," ujarnya.

Ia menambahkan, keluhan pedagang terkait sampah di Pasar Pharaa Sentani bukan baru sekali, tetapi sudah berulang kali dikeluhkan dan disampaikan ke media massa untuk diberitakan.

"Keluhan ini juga sudah disampaikan kepada pemerintah, namun hingga kini sampah itu belum serius ditangani," tambah dia.

Sebelumnya, Kepala Unit?Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) Pasar Pharaa Sentani, Daniel Sokoy, berjanji dalam waktu dekat sampah yang sudah banyak menumpuk di pasar Phara akan segera dibersihkan.

"Petugas kebersihan sudah kami perintahkan untuk membersihkan," ujarnya. (*)

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024