Wamena (Antaranews Papua) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya Provinsi Papua melatih sejumlah petani kopi untuk membuat pupuk kompos guna pemenuhan kebutuhan pupuk.

Kepala Dinas Kepala Dinas Pertanian (Distan) Jayawijaya Hendri Tetelepta di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Selasa, mengatakan selain melatih warga, Pemkab juga memproduksi pupuk di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pembenihan di Distrik Hubikiak.

"Kemarin kita punya pupuk kompos khusus buat petani kopi itu ada di 34 lokasi. Mereka didampingi oleh staf dan mereka buat sendiri. Itu khusus buat petani kopi dari 40 distrik," katanya.

Ia mengatakan produksi pupuk di sana mengikuti pengembangan lahan pertanian yang digarap oleh petani kopi dan sayur mayur.

"Kalau ada pengembangan kebun sayur, biasanya ikutannya itu alat, pupuk, jadi kita sekarang mengikuti kegiatan. Jadi sebagai penunjang kegiatan, ada alat dan juga pupuk," katanya.

Pelatihan pembuatan pupuk kompos bertujuan untuk memenuhi kebutuhan petani sebab Pemerintah Jayawijaya belum mengizinkan petani penggunakan pupuk kimia.

"Seratus persen warga atau petani di sini pakai pupuk organik," katanya.

Pemkab Jayawijaya masih memberlakukan instruksi mantan Bupati J B Wenas tentang larangan penggunaan pupuk kimia, termasuk penjualannya di pasaran demi menghindari pencemaran air bersih.

Larangan lisan itu diberlakukan sebab sebagian besar masyarakat di sana masih mengandalkan air sungai untuk keperluan masak, minum, mencuci dan lain-lain.

"Kalau pupuk kimia bisa larut ke tanah dan menuju air sungai, dan pada saat larut ke air yang digunakan oleh masyarakat, itukan ada efek. Itu pertimbangan utama jadi sampai hari ini pupuk kimia semua tidak diizinkan, termasuk pestisida," katanya. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024