Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua mulai mengantisipasi lonjakan harga menjelang Ramadhan agar pada saatnya nanti tidak ada kenaikan yang signifikan terutama pada komoditas pertanian.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rakyat Setda Papua Setyo Wahyudi di Jayapura, Selasa, mengatakan pihaknya meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar mulai melakukan pengawasan mulai dari hulu hingga hilir.
“Jarak antara momen Natal dan Tahun Baru 2025 dengan Ramadhan ini hanya beda tipis maka perlu dilakukan antisipasi kenaikan harga sejak dini,” katanya.
Menurut Setyo, saat ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Papua inflasi bulanan pada Desember tercatat 0,05 persen, di mana ini menunjukkan adanya kenaikan harga dikarenakan adanya momen Natal dan Tahun Baru 2025.
“Sehingga pemerintah sudah mulai melakukan antisipasi terutama barang-barang yang memiliki andil terhadap inflasi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, kebutuhan makanan seperti tomat, cabai, bawang merah, minyak dan lain sebagainya harus dijaga dengan baik menjelang Ramadhan dan Lebaran nanti.
“Oleh karena itu kami meminta seluruh dinas teknis di provinsi, kabupaten, dan kota harus mulai melakukan antisipasi sejak dini, sehingga angka inflasi dan stabilitas harga ini tetap stabil serta terkendali,” katanya.
Dia menambahkan pihaknya juga mengimbau kepada para petani mulai menyiapkan jenis-jenis tanaman yang menjadi kebutuhan sehari-hari menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran sehingga tidak terjadi kelangkaan.