Biak (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Supiori, Papua pada 2025 menggencarkan promosi sektor pariwisata dengan sasaran wisatawan mancanegara.
"Keindahan alam berbagai objek wisata dan seni budaya yang dimiliki masyarakat adat Supiori harus bisa mendunia dan menjadi daya tarik turis mancanegara, sehingga terus digencarkan promosinya," kata Tim Asistensi Pemkab Supiori Joseph Amsyamsum dihubungi di Sorindiweri, Rabu.
Ia mengharapkan Kabupaten Supiori ke depan menjadi tempat tujuan wisata turis mancanegara untuk menikmati keindahan alam dan atraksi seni budaya yang masih asli masyarakat adat.
Joseph mengaku di Kabupaten Supiori sekitar 10 objek wisata bisa menjadi daya tarik wisatawan mancanegara maupun wisatawan Nusantara untuk berwisata di waktu liburan Tahun Baru 2025.
Berbagai objek wisata di Supiori yang keindahan alamnya sama dengan Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, di antaranya Pantai Sorindiweri, wisata mangrove, air terjun masriv, pantai Wafor, serta pantai Pariem.
Sementara lokasi wisata alam yang juga sangat menarik dikunjungi wisatawan, lanjut Joseph, yakni Pantai Warawe Nyiben, air terjun Wabudori, Pulau Rani, Pulau Insobabi, peninggalan perang dunia II Pulau Brasi Kepulauan Mapia serta objek wisata religius situs Pekabaran Injil Maudori.
"Fasilitas objek wisata di Kabupaten Supiori juga dilengkapi dengan homestay, sehingga menjadi daya tarik wisatawan mancanegara pada 2025," katanya.
Sementara itu, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Supiori Rafles Ngilamele mengatakan telah menyiapkan program promosi pariwisata dan kebudayaan Supiori lebih masif melalui media digital.
"Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Supiori pada 2025," kata Rafles.
Ia berharap semakin banyak kunjungan wisatawan ke berbagai objek wisata di Kabupaten Supiori dapat berdampak peningkatan pendapatan asli daerah dan perekonomian masyarakat lokal penyedia tempat wisata.
Rafles mendukung keinginan tim asistensi Pemkab Supiori untuk mendorong promosi pariwisata ke wisatawan mancanegara.
"Dinas pariwisata minta masyarakat adat selaku pengelola tempat wisata terus menjaga kebersihan lingkungan, terutama fasilitas toilet di lokasi objek wisata," ujarnya.