Jayapura (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, terus mengembangkan kopi jenis arabika karena komoditas tersebut masuk dalam kategori unggulan sehingga pihaknya mendorong para petani untuk meningkatkan jumlah produksi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Perkebunan dan Peternakan (DLHPP) Kabupaten Puncak Jaya Eri Wonda dalam siaran pers di Jayapura, Minggu mengatakan, saat ini area perkebunan kopi jenis arabika berada di Distrik Dokome Kampung Dokome.
"Seperti diketahui Kabupaten Puncak Jaya sendiri berada di ketinggian berkisar antara 500–4.500 meter di atas permukaan laut (mdpl) oleh karena itu kami sangat mendorong adanya peningkatan produksi kopi," katanya.
Menurut Eri, perkebunan yang ada di Kampung Dokome ini memiliki luas lahan berkisar dua hektare dengan ketinggian 2.000 Mdpl sehingga produksi per hektare 500 - 1.000 kg.
"Oleh karena itu kami mengembangkan area perkebunan kopi jenis arabika guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal lebih khusus Distrik Dokome Kampung Dokome," ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya bersama petani setempat mulai mengembangkan komoditas unggulan tersebut di mana pengembangan yang dilakukan ini melalui dana Otsus Papua 2024 dan Pemkab Puncak Jaya akan terus mengembangkan potensi unggulan kopi mulai dari hulu sampai ke hilir.
"Untuk mendukung pengembangan kopi Pemkab Puncak Jaya melalui DLHPP memberikan dua unit mesin pengupas kopi arabika di mana dengan harapan dapat mempermudah pengerjaan dan proses produksi," katanya.
Dia menambahkan kebun kopi yang di ada di Kampung Dokome itu telah menjadi kebun percontohan yang dijalankan di bina sejak 2022, mulai dari pengalihan lahan melalui dana Otsus
Sehingga DLHPP berharap kualitas komoditas unggulan tersebut bisa semakin baik dan dapat diikuti oleh kampung lainnya.