Jayapura (Antaranews Papua) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak, Papua, dan PT Dirgantara Indonesia (DI)  menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding terkait pengadaan pesawat terbang jenis N219 yang memiliki daya angkut besar.

     Dalam rilis yang diterima Antara di Kota Jayapura, Jumat, penandatanganan nota tersebut dilakukan Presiden Direktur PT DI Elfien Goentoro dan Bupati Puncak Willem Wandik dengan disaksikan oleh Sekretaris Daerah Puncak dan pimpinan OPD serta staf.

     Penandatanganan nota kesepahaman itu bersamaan dengan penyerahan kunci secara simbolis oleh Presiden Direktur Cessna Taxtron Mr Scott Ernest kepada Bupati Puncak Willem Wandik terkait dengan pembelian dua pesawat jenis Cessna Grand Caravan di Changi Exhibition Center, Singapura, pada Rabu pekan ini.

     "Masyarakat Kabupaten Puncak sangat butuh keterbukaan akses agar setara dengan daerah lainnya, sehingga perlu dilakukan langkah bijak dalam hal transportasi udara," kata Bupati Willem Wandik.

     Presiden Direktur PT DI Elfien Goentoro mengaku siap memproduksi pesawat N219 untuk Kabupaten Puncak. "Kami apresiasi karena bisa bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Puncak dan siap memproduksi pesawat N219," katanya.

     Pesawat jenis N219 memang dirancang khusus untuk wilayah seperti pegunungan tengah Papua, karena sudah dilengkapi sejumlah alat canggih sesuai dengan keselamatan penerbangan internasional, khusus untuk wilayah seperti Papua, yang wilayahnya cukup beresiko dalam dunia penerbangan.

    "Sebelum kita produksi pesawat ini, kita juga sudah survei penerbangan sampai ke Papua dan dari berbagai masukan yang ada, serta persoalan penerbangan yang ada, maka kita rancang pesawat ini, khusus untuk wilayah-wilayah perintis di Indonesia, seperti Papua," katanya.

    Pesawat N219 sudah dipesan tiga daerah, di antaranya Provinsi Nanggroh Aceh Darusalam, Provinsi Kalimantan Utara, dan Provinsi Papua, yaitu Kabupaten Puncak.

    Pesawat N219 dirancang untuk menerbangi daerah terpencil dengan kapasitas angkut di atas jenis pesawat Twin Otter, dengan penumpang 19 orang yang mampu mengangkut beban hingga 7.030 kilogram saat "take off" dan 6.940 kilogram saat mendarat di landasan yang standar.

    Kecepatan pesawat N219 bisa mencapai 210 knot dengan kecepatan ekonomisnya 190 knot. Pesawat pesanan Kabupaten Puncak it mulai dikerjakan dan diproduksi pada tahun ini dan rencananya pada 2019 akan diberikan kepada Kabupaten Puncak. (*)

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024