Jayapura (ANTARA) - Kepala Perum Bulog Kantor Wilayah Papua Ahmad Mustari mengatakan, pihaknya mendorong beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dapat dinikmati masyarakat di Kabupaten Puncak dan Intan Jaya Provinsi Papua Tengah.
Dari 49 kabupaten dan kota yang ada di enam provinsi di Tanah Papua tercatat dua kabupaten itulah yang masyarakatnya belum menikmati beras Program SPHP.
"Hingga saat ini Kabupaten Puncak dan Intan Jaya yang warganya belum menikmati beras Program SPHP akibat tingginya ongkos angkut," kata Kepala Perum Bulog Kanwil Papua Ahmad Mustari di Jayapura, Senin.
Ia mengatakan saat ini pihaknya terus berupaya untuk dapat mendorong agar beras SPHP masuk dan dinikmati masyarakat di dua kabupaten itu.
Dari laporan yang diterima ongkos angkut memang tinggi sebagai contoh ongkos angkut ke Sugapa, Kabupaten Intan Jaya dari Nabire tercatat Rp30.000/kilogram dan dari Timika (Kabupaten Mimika)-Sugapa Rp25.000/kilogram.
Sementara itu ongkos angkut dari Timika ke Ilaga (Kabupaten Puncak) tercatat Rp26.000/kilogram.
"Mudah-mudahan dengan koordinasi lintas sektor akan ada solusi agar masyarakat di kedua daerah juga dapat menikmati beras SPHP sesuai harga yang ditetapkan pemerintah yakni HET mencapai Rp67.500 per lima kilogram," harap Ahmad Mustari.
Ditambahkan, saat ini Bulog Kanwil Papua sudah menyalurkan beras Program SPHP sebanyak 13.000 ton bekerja sama dengan TNI-Polri.
Wilayah kerja Perum Bulog Kanwil Papua sendiri meliputi enam provinsi di Tanah Papua yaitu Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Barat dan Papua Barat Daya, kata Ahmad Mustari.

