Jakarta (Antaranews Papua) - Peneliti senior dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Prof Dr R Siti Zuhro memperkirakan tiga pasangan calon akan meramaikan pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
"Berdasarkan aturan persyaratan presidential threshold (PT) 20 persen pada UU Pemilu, saya memperkirakan akan ada tiga pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2019," kata R Siti Zuhro ketika dihubungi melalui telepon selulernya, di Jakarta, Sabtu.
Menurut Siti Zuhro, jika keputusan KPU atas hasil verifikasi faktual sudah final, maka pemilu 2019 akan diikuti 14 partai politik.
Dari sebaran 14 partai politik peserta pemilu 2019, dia memperkirakan, akan mengerucut pada tiga poros kekuatan untuk pengusulan pasangan capres-cawapres.
"Ketiga poros kekuatan tersebut, adalah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, serta Partai Demokrat, yang akan menjadi induk koalisi partai," katanya.
Siti Zuhro menjelaskan, PDI Perjuangan dapat menjadi partai yang memimpin koalisi untuk mengusung pasangan capres-cawapres.
Partai Gerindra, kata dia, juga dapat menjadi partai yang memimpin koalisi untuk mengusung pasangan capres-cawapres.
Satu peluang koalisi lainnya, kata dia, kemungkinan akan dipimpin oleh Partai Demokrat dalam mengusung pasangan capres-cawapres.
Soal figur calon presiden dan calon wakil presiden, Siti Zuhro, menilai masih sangat dinamis.
"Meskipun pendaftaran pasangan capres-cawapres akan dilakukan pada Agustus 2018, tapi baru satu nama yang secara jelas akan maju sebagai capres yakni Joko Widodo. Kemudian, satu nama lainnya yang sudah mengumumkan akan maju sebagai cawapres yakni, Muhaimin Iskandar," katanya.
Menurut dia, beberapa nama lainnya, disebut-sebut di media akan maju sebagai calon wakil presiden adalah, Gatot Nurmantyo, Zulkifli Hasan, Mahfud MD, dan Romahurmuziy, tapi belum ada langkah yang jelas. (*)
"Berdasarkan aturan persyaratan presidential threshold (PT) 20 persen pada UU Pemilu, saya memperkirakan akan ada tiga pasangan capres-cawapres pada Pemilu 2019," kata R Siti Zuhro ketika dihubungi melalui telepon selulernya, di Jakarta, Sabtu.
Menurut Siti Zuhro, jika keputusan KPU atas hasil verifikasi faktual sudah final, maka pemilu 2019 akan diikuti 14 partai politik.
Dari sebaran 14 partai politik peserta pemilu 2019, dia memperkirakan, akan mengerucut pada tiga poros kekuatan untuk pengusulan pasangan capres-cawapres.
"Ketiga poros kekuatan tersebut, adalah PDI Perjuangan, Partai Gerindra, serta Partai Demokrat, yang akan menjadi induk koalisi partai," katanya.
Siti Zuhro menjelaskan, PDI Perjuangan dapat menjadi partai yang memimpin koalisi untuk mengusung pasangan capres-cawapres.
Partai Gerindra, kata dia, juga dapat menjadi partai yang memimpin koalisi untuk mengusung pasangan capres-cawapres.
Satu peluang koalisi lainnya, kata dia, kemungkinan akan dipimpin oleh Partai Demokrat dalam mengusung pasangan capres-cawapres.
Soal figur calon presiden dan calon wakil presiden, Siti Zuhro, menilai masih sangat dinamis.
"Meskipun pendaftaran pasangan capres-cawapres akan dilakukan pada Agustus 2018, tapi baru satu nama yang secara jelas akan maju sebagai capres yakni Joko Widodo. Kemudian, satu nama lainnya yang sudah mengumumkan akan maju sebagai cawapres yakni, Muhaimin Iskandar," katanya.
Menurut dia, beberapa nama lainnya, disebut-sebut di media akan maju sebagai calon wakil presiden adalah, Gatot Nurmantyo, Zulkifli Hasan, Mahfud MD, dan Romahurmuziy, tapi belum ada langkah yang jelas. (*)