Sentani (Antaranews Papua) - Dinas Kesehatan (Dinkes( Provinsi Papua kembali menggandeng maskapai penerbangan Associated Mission Aviation (AMA) untuk memudahkan akses pelayanan pasien rujukan dari daerah pedalaman Papua ke kota dan sebaliknya.

"Menyangkut kerja sama lanjutan antara Dinkes Papua dengan maskapai penerbangan AMA secara resmi belum ada tertulisnya, tetapi saya sudah konfirmasi dengan Sekretaris Dinkes Papua dr Silvanus Sumule bahwa kerja sama tetap dilanjutkan," kata Direktur AMA Djarot Soetanto, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat.

Berdasarkan konfirmasi yang dilakukan dengan dr Silvanus Sumule, kata dia lagi, dalam waktu dekat ini konsep kerja sama secara tertulis dibuat dan akan diberikan kepada semua penerbangan misi.

Menurutnya, kerja sama dengan maskapai penerbangan misionaris itu adalah dengan AMA, Mission Aviation Fellowship (MAF), maskapai penerbangan Advent Yajazi dan Heli Mission.

Artinya, ketika ada warga sakit di wilayah pedalaman, tinggal ditelepon dan langsung maskapai penerbangan AMA terbang ke pedalaman itu untuk membawa pasien yang bersangkutan ke Jayapura.

"Terkait itu, kini kami telah bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Bandara, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Youwari, Kabupaten Jayapura," ujarnya pula.

Dia mengatakan, kerja sama itu bertujuan agar cepat menjemput orang sakit yang dibawa dari pedalaman ke rumah sakit.

"Rumah sakit yang tetap melayani pasien rujukan yakni RSUD Youwari, RSUD Abepura, dan RSUD Jayapura," ujar dia.

Ia menambahkan, dalam kerja sama Dinkes itu, warga yang sakit itu hanya bisa didampingi satu orang, lalu setelah sembuh akan diantarkan kembali ke tempat asalnya setelah mendapatkan surat keterangan dari Dinas Kesehatan Papua.

"Jadi, ada pernyataan dari Dinkes Papua bahwa orang ini sudah sembuh, dan kalau ada penerbangan yang reguler dikembalikan ke daerah asal, dan itu yang kami lakukan selama ini," katanya lagi.

Sebelumnya, pada 26 Mei 2015 Dinas Kesehatan Provinsi Papua menggandeng empat maskapai penerbangan misionaris untuk memudahkan akses pelayanan rujukan dari daerah pedalaman Papua ke kota dan sebaliknya.

"Kerja sama dengan keempat maskapai penerbangan itu dilakukan karena selama ini masyarakat Papua yang berada di balik gunung dan daerah kepulauan berjuang sendiri untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan," kata Kepala Dinkes drg Aloysius Giyai.

Keempat maskapai penerbangan misionaris dimaksud yakni maskapai penerbangan AMA,MAF, maskapai penerbangan Advent Kajazi dan Heli Mission.


Angkut 207 Pasien

Sepanjang 2017 lalu, AMA telah mengangkut sebanyak 207 orang sakit dari pedalaman ke Jayapura untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut.

"Sepanjang 2017 maskapai penerbangan AMA mengangkut 207 orang sakit dari pedalaman ke Jayapura untuk mendapatkan pelayanan kesehatan lebih lanjut," kata Direktur AMA Djarot Soetanto pula.

Djarot menyebutkan, 207 orang sakit itu dengan kasus ibu hamil, ibu melahirkan, dan kasus pasien lumpuh.

"Itu kasus-kasus yang kami tolong yang dibiayai Pemerintah Provinsi Papua lewat maskapai penerbangan AMA," ujarnya.

Menurut dia, kebanyakan pasien rujukan yang menggunakan jasa penerbangan AMA sepanjang 2017 dari Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang.

"Mungkin sosialisasi terkait kerja sama Dinas Kesehatan Papua dengan maskapai penerbangan misionaris belum tersosialisasi dengan baik, sehingga kabupaten lain belum banyak merujuk pasien lewat maskapai penerbangan misionaris," ujarnya lagi.

Djarot mengakui bahwa memang ada pasien rujukan dari kabupaten lain, namun tidak banyak seperti dari Kabupaten Pegunungan Bintang.(*)

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024