Jayapura (Antaranews Papua) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Papua mengungkapkan untuk 2018 pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Papua mencapai Rp1 triliun setelah realisasi pada 2017 mencapai Rp750,76 miliar.

Kepala OJK Provinsi Papua, Misran Pasaribu di Jayapura, Kamis menuturkan untuk meningkatkan realisasi penyaluran KUR di Papua, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah sudah berkordinasi dengan Pemerintah Provinsi Papua untuk mendata kluster-kluster binaan dari masing-masing dinas terkait yang produktif.

"Langkah pertama kita minta pemda untuk mendata dulu, kalau sudah dapat datanya potensi dari binaan tersebut akan dihubungkan dengan perbankan yang siap menyalurkan KUR kepada mereka," ujarnya.

Ia menjelaskan sasaran dari penyaluran KUR di 2018 lebih kepada kreditur baru, pemerintah menginginkan program pembiayaan yang bunganya disubsidi emerintah tersebut lebih banyak penerima manfaatnya.

Terlebih kini pemerintah telah menambah jenis KUR dari sebelumnya ada tiga (KUR Mikro, KUR Ritel dan KUR TKI), kini ditambahkan dengan KUR Khusus.

"Sekarang sudah ada yang namanya KUR Khusus yang memang dibuat untuk cluster-cluster binaan. Di dalam kebijakan yang baru ini, pengusaha pemula bisa masuk didalam kelompok, tetapi harus mendapat izin dulu dari ketua kelompoknya," kata dia.

Misran juga menggaris bawahi pentingnya sosialisasi karena pada umumnya masih banyak masyarakat yang belum mengerti secar pasti mengenai KUR.

Sebagai informasi, pada 2017, total penyaluran kredit di Papua mencapai Rp25,47 triliun dengan mayoritas pembiayaan untuk bidang konstruksi.(*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024