Jayapura (Antaranews Papua) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua, menemukan empat kasus demam berdarah (DBD) dengue di daerah tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Yalimo Nicolaus Holago ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Jumat, mengatakan kasus DBD di daerahnya mulai terjadi sejak Minggu (11/3).

Saat itu ada dua orang penderita. Dari dua orang itu satu orang dinyatakan positif DBD, yang kini berada di Kabupaten Jayawijaya, sementara satu orang lainnya klinis DBD.

Menurut Nicolaus, satu orang yang klinis DBD itu sementara ini masih mendapat perawatan di Puskesmas Perawatan Elelim, Kabupaten Yalimo.

"Pasien yang dirawat di Puskesmas perawatan Elelim ini kondisinya sudah mulai membaik dan pasiennya minta pulang, sehingga sudah dipulangkan ke rumahnya, pasien ini bernama Yali Itlay (23 tahun),hasilnya belum bisa dinyatakan DBD," katanya.

Sementara satu orang yang dinyatakan positif DBD itu sudah dirujuk ke RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya untuk mendapat perawatan lebih lanjut di rumah sakit tersebut.

Dia mengatakan, pasien yang positif DBD itu atas nama Hadi berusia 22 tahun, warga non Papua yang sudah satu tahun lebih tinggal di Yalimo. Hadi kesehariannya bekerja sebagai tukang sengsor.

Pada Selasa (13/3) Dinas Kesehatan Kabupaten Yalimo sudah melakukan koordinasi ke Dinkes Provinsi Papua untuk penanganan DBD di Yalimo.

Menurut dia, hari yang sama yakni Selasa (13/3) Dinkes Yalimo kembali menemukan dua pasien lagi yang dicurigai terserang penyakit DBD namun belum dinyatakan DBD. Nicolaus tidak menyebutkan identitas dua orang pasien baru itu.

Satu orang pasien itu adalah anggota Brimob Polda Papua yang bertugas di Yalimo. Anggota Brimob itu sudah dirujuk ke RSUD Wamena, Kabupaten Jayawijaya pada Rabu (14/3) untuk mendapat perawatan lebih lanjut.

Pasien itu sudah mendapat pemeriksaan dari pihak rumah sakit Wamena, namun hasilnya belum disampaikan apakah menderita DBD atau penyakit lain, diagnosa pasien itu belum disampaikan.

Sedangkan satu orang lainnya, hingga kini masih mendapat pemeriksaan dan perawatan di Puskesmas Perawatan Elelim.

Ia menambahkan, tiga orang pasien itu dicurigai terkena penyakit DBD karena gejala sakitnya ada bintik-bintik merah, panas tinggi tidak bisa turun, panasnya turun satu dua hari kemudian naik lagi.

"Ini gejala penyakit DBD tetapi kami belum bisa nyatakan tiga orang pasien itu terkena DBD karena belum ada dari dokter," ujarnya.(*)

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024