Jakarta (Antaranews papua) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta TNI-Polri untuk memberikan pengawalan terhadap tenaga kesehatan di Papua menyusul terjadinya kasus meninggalnya seorang perawat yang diduga oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pegunungan Bintang, Provinsi Papua.

"Baru secara informal ini saya laporkan kepada Panglima dan kepada Kapolri, kepada Pak Hadi dan Pak Tito, saya minta tenaga kesehatan kami ini juga harusnya betul-betul dikawal keamanannya, jadi saya minta bantuan," kata Menkes Nila di Jakarta, Senin.

Nila meminta agar keamanan petugas kesehatan, khususnya yang berada di daerah berbahaya, ditingkatkan.

Kendati demikian Nila menegaskan akan tetap mengirimkan petugas kesehatan ke Papua untuk memenuhi layanan kesehatan di daerah.

"Tentu tugas kami sebagai pelayan kesehatan kita tetap mengirim ke Papua, bukan berarti kemudian menyetopnya. Kami minta di daerah-daerah tertentu yang berbahaya, kami minta dikawal," kata Nila.

Menurut dia, petugas kesehatan merupakan suatu pekerjaan mulia untuk menolong orang lain dan semua pihak perlu menghargai itu.

Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli  mengakui adanya insiden penganiayaan hingga menewaskan seorang petugas kesehatan yang diduga dilakukan oleh KKB.

"Memang betul ada laporan tentang meninggalnya petugas kesehatan dari lembaga pelayanan Advent yang sedang melakukan pelayanan kesehatan di Kampung Yabasorom pada Kamis (29/3)," kata Irjen Boy Rafli.

Dari laporan yang diterima terungkap insiden tersebut berawal saat sekelompok masyarakat yang berjumlah sekitar 24 orang mendatangi petugas kesehatan yang sedang berada di tepi sungai dekat camp dan landasan pesawat.

"Para pelaku mengatakan bahwa mereka adalah anggota OPM (Organisasi Papua Merdeka) serta mengobrak-abrik camp tempat mereka (petugas kesehatan) bermalam sebelum menuju sungai," kata Boy Rafli.

Petugas kesehatan dari lembaga pelayanan Advent di Kampung Yabasorom, Distrik Pamek, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, Berny Fellery Kunu (24) diduga diserang oleh kelompok kriminal bersenjata hingga tewas. (*)

Pewarta : Aditya Ramadhan
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024