Jayapura (Antaranews Papua) - Pihak Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) prihatin atas tewasnya Berny Fellery Kunu (24), pada pekan lalu, akibat perbuatan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Berni adalah salah seorang petugas kesehatan dari gereja adven, tewas ketika sedang menjalankan tugas di Kampung Yabasorom, Distrik Pamek, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, Kamis (29/3).

"Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi agar supaya tidak mengganggu pelayanan kesehatan di daerah-daerah terpencil," kata Sekretaris UP2KP Alexander Krisifu di Jayapura, Kamis.

Menurut Alexander, pihaknya sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa petugas kesehatan dari lembaga gereja adven yang telah menjalankan tugas mulia di pedalaman Papua namun gugur saat melakukan pelayanan kesehatan.

"Kami ucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang telah ditinggalkan," ujarnya.

Senada dengan Alexander, Maxi Simaela salah satu anggota UP2KP menilai kejadian itu merupakan sebuah pengorbanan yang ditunjukkan oleh para pemerhati kesehatan di Tanah Papua.

Untuk itu, kata Maxi, patut dihargai dan dijunjung tinggi, kedepan masyarakat terutama didaerah pedalaman diharapkan tidak lagi bertindak semena-mena terhadap petugas kesehatan yang melayani mereka.

"Kami turut berduka cita, tetapi niat untuk menjadikan Papua sehat tidak boleh lemah oleh karena keadaan ini," tambah dia.

KKB terindikasi melakukan penyerangan hingga pembunuhan terhadap Berny Fellery Kunu (24) petugas kesehatan dari lembaga pelayanan Advent di Kampung Yabasorom, Distrik Pamek, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua.

Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli mengakui adanya insiden penganiayaan hingga menewaskan seorang petugas kesehatan yang diduga dilakukan oleh KKB.

"Memang betul ada laporan tentang meninggalnya petugas kesehatan dari lembaga pelayanan Advent yang sedang melakukan pelayanan kesehatan di Kampung Yabasorom, pada Kamis (29/3)," kata Irjen Boy Rafli.

Insiden tersebut berawal saat sekelompok masyarakat yang berjumlah sekitar 24 orang mendatangi petugas kesehatan itu yang sedang berada di tepi sungai dekat camp dan landasan pesawat.

Sebelum mendatangi korban, para pelaku mendatangi dua rekan korban yakni Mervel Liogu (25) dan Helena Habel (25) yang sedang membersihkan landasan pesawat dan menanyakan identitas serta tujuan ke kampung tersebut.

"Para pelaku mengatakan bahwa mereka adalah anggota OPM serta mengobrak-abrik camp tempat mereka (petugas kesehatan) bermalam sebelum menuju sungai," kata Boy Rafli.

Mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu mengatakan korban ditemukan meninggal Jumat (30/3) di sekitar sungai oleh masyarakat yang membantu dua petugas kesehatan yang juga rekan korban.

Jenasah korban beserta dua petugas kesehatan lainnya yang selamat sudah dievakuasi ke Jayapura, Jumat (30/3), menggunakan pesawat milik Advent.

Jenasah Berni Kuni kemudian dievakuasi ke Manado untuk dimakamkan di kampung halamannya. (*)

Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024