Wamena (Antaranews Papua) - Warga yang berdomisili di perbatasan antarKabupaten Jayawijaya dan Yalimo, Provinsi Papua, meminta pemerintah dan kepolisian membangun polsek mengingat tingginya pertikaian perseorangan yang berpotensi menimbulkan perang suku.

Permintaan warga itu disampaikan kepada Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba saat berdiskusi dengan masyarakat Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, Selasa siang.

Seusai berdiskusi, warga langsung mengantar kapolres untuk meninjau lokasi yang disediakan untuk pembangunan polsek tersebut.

Oko Wetapo, Kepala Kampung Sogokmo di Asotipo, mengatakan pembangunan Polsek menjadi dambaan mereka sebab banyak anak-anak mabuk yang membuat kacau dan hal itu menimbulkan perang suku yang berdampak terhadap kehilangan material maupun korban jiwa.

"Biasa anak-anak mabuk dan nakal itu terjadi terus, bahkan mobil baku senggol saja bisa menimbulkan perang suku terus, jadi harus ada keamanan di sini," katanya.

Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba mengatakan pembangunan polsek dapat memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat Distrik Kurima, Asotipo, Asolokobal, Megapura, Hitigima dan Hepuba.

"Ini sangat penting sekali karena sampai saat ini belum ada polsek jadi jaminan keamanan sering menjadi persoalan yang dihadapi masyarakat. Mereka sering mendapat gangguan," katanya.

Yan Pieter mengatakan segera menyampaikan harapan masyarakat tersebut kepada Kapolda Papua, termasuk kepada Pemkab Jayawijaya.

"Karena ini akan menggunakan APBN dan APBD, saya akan berbicara sama Pa Bupati supaya mengambil langkah mendahului, supaya kita bisa laksanakan pada tahun ini," katanya. (*)

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024