Sentani (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil serta Menengah (UMKM) meningkatkan usaha ikan asin nelayan saat cuaca ekstrem
Kepala BPBD Kabupaten Jayapura Jan Willem Rumere di Sentani, Sabtu, mengatakan dengan kondisi cuaca ekstrem maka nelayan kemungkinan tidak bisa melaut.
“Untuk menyiasati supaya kelompok nelayan bisa memperoleh penghasilan selama tidak melaut, ya diajarkan bagaimana cara membuat ikan asin yang representatif,” katanya.
Dia menjelaskan ikan asin diperoleh dari hasil tangkapan nelayan saat melaut pada kondisi normal yang tidak habis dijual di pasaran atau tengkulak.
“Ikan asin ini dikelola dengan baik karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Pihaknya sering berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM setempat untuk pelatihan, sedangkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk penjualan produk nelayan.
“Kami menyarankan kepada kelompok nelayan supaya dapat menjualnya langsung ke pasar tanpa melewati tengkulak karena dibeli di bawah harga pasaran,” ujarnya.
Dalam kondisi cuaca ekstrem, pihaknya mengharapkan kelompok nelayan bisa memperoleh tambahan uang untuk kebutuhan sehari-hari.
“Diperkirakan jumlah nelayan 892 orang mulai di pesisir Teluk Tanah Merah dan Demta bisa berdaya saing pada cuaca ekstrem sehingga perekonomian mereka terus tumbuh,” ujarnya.