Jayapura (Antaranews Papua) - Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VIII Maluku-Papua memprediksi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji saat perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah akan menurun dibandingkan hari biasa.

General Manager Pertamina MOR VIII, Boy Frans Justus Lapian, di Jayapura, Selasa, mengungkapkan meski kebutuhan diperkirakan turun namun Pertamina tetap berkomitmen menjaga keandalan stok dalam waktu yang cukup panjang.

Ia menyebut untuk konsumsi premium diprediksi turun 1,8 persen dibanding kondisi normal atau turun dari 1.047 kilo liter (kl) menjadi 1.028 kl sementara stoknya mencapai 30 hari yakni sebanyak 46.389 kl.

Kemudian solar akan mengalami penurunan sebesar 2,3 persen dari rata-rata konsumsi normal 545 kl menjadi 533 kl dengan stok mencapai 21 hari yakni 83.469 kl.

Untuk pertalite yang stoknya sebanyak 2.880 kl untuk kebutuhan 15 hari, diprediksikan mengalami penurunan sampai dengan akhir Juni yakni dengan rata-rata penjualan sekitar 806 kl turun 2,1 persen dibanding dengan rata-rata konsumsi normal harian 824 kl.

"Sementara pertamax diprediksi tidak mengalami kenaikan atau penurunan dengan rata-rata konsumsi di kisaran 14 kl," ujarnya.

Boy menyebut satu-satunya BBM yang diperkirakan konsumsinya meningkat adalah avtur karena sejumlah maskapai yang menambah penerbangan pada beberapa hari menjelang Lebaran.

Menurut dia, Pertamina memperkirakan konsumsi avtur akan meningkat 7,52 persen menjadi 848,3 kl/hari dari konsumsi normalnya 789 kl.

Kemudian untuk elpiji, Pertamina memprediksi konsumsinya mengalami penurunan sebesar 12 persendari 21,96 metrik ton (mt) per hari menjadi 19,33 mt/hari. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024