Jayapura (Antaranews Papua) - Manajemen PT BRI Wilayah Jayapura mengungkapkan hingga Mei 2018 penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi Papua dan Papua Barat telah mencapai sekitar Rp530 miliar yang dominasi oleh KUR mikro.

Wakil Pimpinan Wilayah BRI Jayapura Suwarya, di Jayapura, Minggu, mengungkapkan target BRI Jayapura tahun 2018 untuk KUR kecil Rp359,596 miliar dan KUR mikro Rp787,213 miliar atau total target KUR Rp1,146 triliun.

"Hingga Mei, realisasi KUR kecil sudah Rp152,80 miliar atau 42,29 persen, kalau KUR mikro Rp377,598 miliar atau 47,97 persen atau total 46,11 persen," ujarnya.

Ia menyebut untuk target jumlah debitur adalah 17.810 debitur, sementara penyaluran hingga Mei untuk KUR kecil sudah 644 debitur dan KUR mikro 17.166 debitur. Dengan realisasi tersebut maka untuk target debitur sudah terpenuhi.

Menurut dia, dalam realisasinya, BRI memprioritaskan penerima KUR adalah debitur baru sesuai dengan keinginan pemerintah agar roda perekonomian dari kalangan bawah bisa digerakkan.

"Biasanya kita sering dipanggil oleh dinas-dinas terkait yang dikumpulkan oleh OJK dan kita sudah sepakat prioritas penyaluran KUR kepada debitur baru. Untuk debitur lama diupayakan untuk penambahan, seumpama awalnya dia meminta Rp5 juta naik ke Rp10 juta atau lebih," katanya.

Suwarya mengklaim penyaluran KUR untuk sektor produksi sudah menjalankan mekanisme baru dimana untuk para petani atau usaha sejenisnya, pembayaran angsuran hanya dilakukan satu kali sesuah masa panen.

"Kita sudah lakukan di Merauke, khususnya di BRI Unit Tanah Miring yang hampir 90 persen penduduknya adalah transmigran dan pekerjaannya adalah petani. Mereka pembayaran kreditnya per masa panen, jadi selama belum paen mereka tidak membayar angsuran," katanya. (*)

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024