Pelatih Timnas Kroasia Zlatko Dalic, sebagaimana dikutip Kantor Berita Reuters, pernah menyatakan bahwa pada Piala Dunia sekarang ini, banyak tim bertabur bintang yang mengandalkan nama-nama besar.

Namun, sebagaimana telah diketahui hasilnya oleh para pecinta sepak bola sejagat, hanya dua tim yang akan berlaga pada babak pamungkas, Minggu (15/7) mendatang, yaitu Prancis, seusai mengalahkan Belgia pada semifinal, dan tentu saja Kroasia, yang berhasil menaklukkan negeri asal sepak bola, Inggris.

Dengan banyaknya pemain bintang yang berlaga di tim-tim peserta Piala Dunia, bukan berarti hal mudah untuk menentukan 11 pemain terbaik.

Namun, tulisan ini mengarah pada upaya untuk menentukan 11 pemain terbaik dalam Piala Dunia 2018, berdasarkan berbagai pertandingan sebelum berlangsung babak final.

Untuk posisi penjaga gawang, pilihan jatuh kepada kiper timnas Denmark, Kasper Schmeichel, yang merupakan anak dari penjaga gawang legendaris, Peter Schmeichel.

Tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya saat Kasper Schmeichel berada di bawah gawang Denmark, tim berjuluk "Dinamit" itu hanya kebobolan dua gol (tidak termasuk babak adu penalti).

Dua gol tersebut melalui sepakan penalti kapten Australia, Mile Jenadic, pada fase grup (pertandingan itu berakhir 1-1), serta tendangan striker andalan Kroasia, Mario Mandzukic pada babak 16 besar.

Selain itu, kiper Leicester City tersebut juga dua kali memperoleh "Man of the Match" atau Penghargaan Pemain Terbaik Pertandingan dalam laga Denmark melawan Peru, serta ketika Denmark tersingkir kepada Kroasia pada babak 16 besar melalui adu penalti.

Perlu dicatat, meski Denmark tersingkir dari Kroasia, Kasper berhasil memblok tiga penalti lawan, yaitu dari sang pengatur serangan Kroasia, Luka Modric, pada menit ke-116, serta dari tendangan Milan Badelj dan Josip Pivaric (pada adu penalti).

Kasper juga tercatat melampaui rekor ayahnya, Peter Schmeichel, yang pada masa lalu dapat menjaga gawang Denmark dari kebobolan selama 533 menit.

Dikedepankan
Pada posisi bek sayap, dua nama yang layak dikedepankan adalah dua pujangga bek sayap Inggris Raya, yaitu Kieran Trippier di kanan dan Ashley Young di kiri.

Trippier, yang bermain untuk Tottenham Hotspurs, menjadi salah satu pemain kunci bagi Tim "Tiga Singa" di Rusia 2018.

Pemain yang pertama kali dipanggil ke timnas pada Mei 2017 itu berkali-kali memberikan umpan silang yang mengancam gawang lawan, serta juga berhasil mencetak gol pada babak semifinal melawan Kroasia.

Sedangkan Young, yang bermain untuk Manchester United, juga berhasil membawakan perannya dengan baik di posisi bek sayap kiri untuk Inggris, meski saat ini usianya telah menginjak 33 tahun.

Di posisi bek tengah, ada banyak nama yang bisa mengisinya, tetapi salah satu yang menonjol adalah kapten tim Swedia, Andreas Granqvist, yang mencetak dua gol (ke gawang Korea Selatan melawan Meksiko), dan dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga Swedia melawan Korsel.

Sebagai mitranya dalam menjaga lini pertahanan, layak disebut nama bek muda Kolombia, Yerry Mina, yang saat ini bermain di tim besar Barcelona.

Meski posisinya sebagai bek tengah, Mina telah berhasil mencetak tiga gol pada Piala Dunia 2018, yaitu masing-masing ketika melawan Polandia (menit ke-40), Senegal (menit ke-74), dan Inggris (menit ke-93).

Sekarang untuk posisi gelandang bertahan, nama yang layak dikedepankan adalah N'golo Kante dari Prancis, yang saat ini juga bermain di klub asal Kota London, Chelsea.

Prancis memang diketahui memiliki posisi empat bek yang solid dan memiliki koordinasi yang baik (yaitu Benjamin Pavard di kanan, Lucas Hernandez di kiri, dan duet Samuel Umtiti-Raphael Varane di tengah).

Namun, sosok pertama yang berhasil menjaga keseimbangan serta menjadi tembok pertama dari derasnya hantaman lawan dari tim berjuluk "Le Blues" itu ialah Ngolo Kante.

Perannya sebagai pemecah alur serangan sedikit banyak juga dapat disebut mirip dengan yang dilakukan Didier Deschamps pada Piala Dunia 1998, ketika Prancis berhasil menang dalam ajang paling bergengsi di jagat sepak bola untuk pertama kalinya.

Trio Kroasia
Sedangkan untuk tiga posisi gelandang yang melakukan penyerangan, sangat layak untuk diberikan kepada trio pemain tengah Kroasia, yaitu Ivan Rakitic, Luka Modric, dan Ivan Perisic.

Rakitic yang bermain untuk Barcelona, di Rusia kali ini telah berhasil mencetak gol ke gawang Argentina pada fase grup. Ia menjadi salah satu algojo penalti yang berhasil pada babak 16 besar melawan Denmark dan menjadi pencetak gol penentu pada adu penalti melawan Rusia pada perempat final.

Modric, yang merumput di klub Real Madrid adalah rohnya lini tengah Kroasia. Ia berkali-kali memberikan umpan yang mematikan bagi tim lawan. Modric juga mencetak gol pada pertandingan melawan Nigeria dan Argentina, serta terpilih sebagai pemain terbaik pada kedua laga tersebut.

Perisic adalah pemain serba bisa dari klub Internazionale. Pemain yang bisa turun sebagai sayap, gelandang tengah, hingga striker bayangan ini telah mencetak dua gol krusial bagi negaranya, yaitu saat menaklukkan Islandia pada pertandingan terakhir fase grup serta saat mengalahkan Inggris pada semifinal.

Bagaimana halnya dengan striker?. Dengan bertaburan banyak penyerang kelas dunia, maka juga sangat sukar untuk memilih siapa yang menjadi duet terbaik.

Namun bila melihat enam gol yang telah dicetak Harry Kane (Inggris) hingga semifinal dan jumlah tersebut merupakan yang tertinggi hingga artikel ini diturunkan, maka pantaslah bila satu tempat diberikan kepada penyerang Tottenham Hotspurs ini.

Sedangkan sosok yang menemani Harry Kane sepertinya layak diberikan kepada Antoine Griezmann, penyerang yang berkali-kali menunjukkan kelihaiannya untuk meliuk-liuk di antara bek lawan serta memberikan umpan apik ke depan tim lawan.

Pada Piala Dunia 2018, Antoine Griezmann, juga telah mencetak dua "assist" (umpan yang menghasilkan gol), serta tiga gol (yaitu ke gawang Australia, Argentina, dan Uruguay).

Dengan demikian dapat dirangkum bahwa kesebelasan terbaik di Piala Dunia 2018 adalah dengan formasi 4-1-3-2, yaitu kiper Schmeichel; Trippier, Mina, Granqvist, Young; Kante; Rakitic, Modric, Perisic; Griezmann, Kane.

Sementara untuk pemain cadangannya dapat disebut kiper Meksiko yaitu Guillermo Ochoa, duet bek sentral Prancis yaitu Umtiti dan Varane, duet pemain tengah Belgia Kevin de Bruyne dan Eben Hazard, gelandang jago dribel Brazil yaitu Coutinho, serta untuk penyerangnya adalah Romelo Lukaku (Belgia) dan Kylian Mbappe (Prancis).

Untuk manajernya, layak disebut nama Zlatko Dalic, yang berhasil membawa Kroasia hingga final meski peringkat FIFA negara itu hanya berada di posisi ke-20.

Manajer lainnya yang pantas untuk diunggulkan adalah pelatih muda Inggris, Gareth Southgate, yang berhasil membawa kesebelasan yang dipenuhi pemain muda, tetapi berhasil membungkusnya dengan semangat dan permainan "set pieces" yang cemerlang, sebelum dihentikan Kroasia pada semifinal.

Pewarta : Muhammad Razi Rahman
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024