Wamena (Antaranews Papua) - Pemerintah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua, mulai membuka akses jalan ke distrik dan kampung terisolasi yang selama ini tidak bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat, roda dua maupun pesawat.

Peluncuran pengerjaan jalan akses itu diawali di kawasan perbatasan antara Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Yahukimo, tepatnya di Kampung Herawe.

"Baru mulai dicanangkan hari ini, saya turun langsung untuk dengar dan kita programkan secara transparan, aspirasi yang kita dengar, kita tampung dan menyampaikan sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku," kata Abock Busup upati di Jayawijaya, Selasa.

Menurut dia, ada lima rute jalan yang menjadi target pengerjaan selama tiga tahun ke depan, dan pengerjaan sebagian rute sudah mulai dilakukan.

"Kalau dalam jangka waktu tiga tahun ini kita terus kerja, Distrik Mugi, Johosep, Digwerima dan seterusnya sudah bisa dijangkau dengan kendaraan. Ini sesuai komitmen kita bahwa mulai 2018-2021 kita membuka infrasruktur jalan," katanya.

Rute lain yang sedang dibuka adalah dari Distrik Bruto ke Pepera yang berdekatan dengan Kabupaten Asmat.

"Tujuannya supaya suplai sembilan bahan pokok ke Yahukimo dari Asmat bisa lancar, dan harga kebutuhan masyarakat di Yahukimo bisa lebih murah," katanya.

Beberapa distrik lainnya yang segera memiliki akses jalan adalah Distrik Dekai ke Kimyal, Distrik Herawe ke Sobaham, Distrik Jumate menuju Panggema, Proggoli, Walma hingga tembus Distrik Anggruk.

Bupati Abock mengatakan selama ini masyarakat distrik-distrik tersebut ketika berbelanja di kota, mereka harus memikul hasil belanjaan mereka dan berjalan kaki selama tiga hari.

"Tetapi ketika jalan ini sudah terhubung, masyarakat bisa menggunakan kendaraan. Saya akan berusaha agar masyarakat yang tadinya jalan dan bermalam dua hingga tiga hari, bisa bermalam satu hari saja," katanya.

Akses jalan menuju distrik terisolasi lainnya yang sudah mulai dikerjakan misalya dari Distrik Surusuru menuju Silimo.

Karena seluruh jalan yang dikerjakan merupakan jalan baru, Bupati mengharapkan warga mendukung agar pengerjaan dilakukan dengan lancar dan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dalam mendorong peningkatan kesejahteraan.

Yang terpenting adalah jangan memalang (memblokade red.) karena jalan itu untuk membuka daerah terisolasi, katanya.?

Ia juga mengharapkan persoalan sengketa tanah adat antara masyarakat kabupaten, misalnya Jayawijaya-Yahukimo tidak menghambat pembangunan akses jalan yang dilakukan sebab jalan tersebut dibangun untuk kepentingan masyarakat luas.

"Kita ingin agar warga yang berada di perbatasan antarkabupaten ini bisa ikut merasakan pembangunan dengan adanya akses transportasi yang baik. Jangan sampai daerah perbatasan ini menjadi sengketa dan menyebabkan pembangunan tidak berjalan bagus," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024