Asmat (Antaranews Papua) – Warga Asmat cukup antusias mengikuti Program Bangun Generasi dan Keluarga Papua Sejahtera (Bangga Papua) yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Papua di Kabupaten Asmat.
Hal itu tampak ketika warga baik secara perorangan maupun kelompok mendatangi Sekretariat Bersama (Sekber) Bangga Papua Asmat yang beralamat di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga di Jalan Frans Kaisepo, Agats, Selasa (21/8).
"Saya datang urus supaya anak saya bisa dapat bantuan pemerintah. Anak saya baru umur satu tahun," kata Viktoria Apay.
Ibu empat anak ini mengatakan bahwa ia ke Sekber Bangga Papua guna mendaftarkan anaknya yang ke empat agar mendapat bantuan program perlindungan sosial tersebut. Ia datang dengan membawa serta Kartu Keluarga (KK) dan akte kelahiran.
"Saya dengar bantuannya Rp200 satu bulan. Ya itu untuk beli makan minum saya punya anak, pakaiannya juga. Program ini sangat bagus, kami harap bisa berlanjut," kata Viktoria.
Warga lainnya, Fredi Suates mengaku baru mendapat informasi tentang program tersebut. Oleh karena itu ia bersama istri mendatangi Sekber Bangga Papua Kabupaten Asmat guna mencari tahu sekaligus mendaftarkan anak mereka.
"Kita baru tahu, makanya datang untuk dengar penjelasan mereka. Sekaligus kalau bisa mau daftarkan anak supaya kami bisa beli susu, pampers dan makanannya," kata warga Kampung Kaye, Distrik Agats itu.
Anggota Bidang Peningkatan Kapasitas Sekber Bangga Papua Kabupaten Asmat Blasius Wasa mengatakan antusiasme warga untuk mendapatkan bantuan perlindungan sosial dari Pemprov Papua merupakan hal positif.
"Input data terakhir itu pada 15 Agustus 2018. Kalau ada yang baru daftar, ya kita terima datanya untuk diprogramkan di 2019. Tapi kita sedang upayakan agar yang baru daftar bisa masuk di 2018," kata Blasius.
Menurut Blasius, tidak semua warga datang ke Sekber Bangga Papua Asmat bertujuan mendaftarkan anak mereka, tetapi ada pula yang mengecek data anaknya apakah sudah terdaftar sebagai penerima serta mencari tahu kapan program tersebut direalisasikan.
"Kalau yang datang bawa kartu keluarga dan akte kelahiran, kita akan crosscheck dan cocokkan dengan data yang kami miliki. Kalau belum terdaftar, tentu kami masukkan," katanya.
Ia menambahkan partisipasi masyarakat untuk ikut program Bangga Papua cukup tinggi, dan hal itu juga berkat gencarnya sosialisasi yang dilakukan Tim Sekber bersama pemerintah setempat.
"Kami sudah sosialisasikan ke semua distrik dan kampung. Kami turunkan tim maupun ketika bupati melakukan kunjungan kerja di kampung-kampung, kami ikut untuk sosialisasi," ujarnya.
Hal itu tampak ketika warga baik secara perorangan maupun kelompok mendatangi Sekretariat Bersama (Sekber) Bangga Papua Asmat yang beralamat di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga di Jalan Frans Kaisepo, Agats, Selasa (21/8).
"Saya datang urus supaya anak saya bisa dapat bantuan pemerintah. Anak saya baru umur satu tahun," kata Viktoria Apay.
Ibu empat anak ini mengatakan bahwa ia ke Sekber Bangga Papua guna mendaftarkan anaknya yang ke empat agar mendapat bantuan program perlindungan sosial tersebut. Ia datang dengan membawa serta Kartu Keluarga (KK) dan akte kelahiran.
"Saya dengar bantuannya Rp200 satu bulan. Ya itu untuk beli makan minum saya punya anak, pakaiannya juga. Program ini sangat bagus, kami harap bisa berlanjut," kata Viktoria.
Warga lainnya, Fredi Suates mengaku baru mendapat informasi tentang program tersebut. Oleh karena itu ia bersama istri mendatangi Sekber Bangga Papua Kabupaten Asmat guna mencari tahu sekaligus mendaftarkan anak mereka.
"Kita baru tahu, makanya datang untuk dengar penjelasan mereka. Sekaligus kalau bisa mau daftarkan anak supaya kami bisa beli susu, pampers dan makanannya," kata warga Kampung Kaye, Distrik Agats itu.
Anggota Bidang Peningkatan Kapasitas Sekber Bangga Papua Kabupaten Asmat Blasius Wasa mengatakan antusiasme warga untuk mendapatkan bantuan perlindungan sosial dari Pemprov Papua merupakan hal positif.
"Input data terakhir itu pada 15 Agustus 2018. Kalau ada yang baru daftar, ya kita terima datanya untuk diprogramkan di 2019. Tapi kita sedang upayakan agar yang baru daftar bisa masuk di 2018," kata Blasius.
Menurut Blasius, tidak semua warga datang ke Sekber Bangga Papua Asmat bertujuan mendaftarkan anak mereka, tetapi ada pula yang mengecek data anaknya apakah sudah terdaftar sebagai penerima serta mencari tahu kapan program tersebut direalisasikan.
"Kalau yang datang bawa kartu keluarga dan akte kelahiran, kita akan crosscheck dan cocokkan dengan data yang kami miliki. Kalau belum terdaftar, tentu kami masukkan," katanya.
Ia menambahkan partisipasi masyarakat untuk ikut program Bangga Papua cukup tinggi, dan hal itu juga berkat gencarnya sosialisasi yang dilakukan Tim Sekber bersama pemerintah setempat.
"Kami sudah sosialisasikan ke semua distrik dan kampung. Kami turunkan tim maupun ketika bupati melakukan kunjungan kerja di kampung-kampung, kami ikut untuk sosialisasi," ujarnya.