Jayapura (Antaranews Papua) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan pada Agustus 2018 penurunan indeks kelompok bahan makanan sebesar 3,13 persen menjadi pemicu utama terjadinya deflasi di Kota Jayapura sebesar 0,90 persen.

"Pada Agustus 2018 Kota Jayapura mengalami deflasi 0,90 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen dari sebelumnya 136,92 menjadi 135,69," ujar Kepala BPS Papua Simon Sapary, di Jayapura, Senin.

Ia menyebut selain bahan makanan, kelompok pengeluaran barang dan jasa lainnya yang mengalami penurunan indeks adalah, kelompok sandang 0,35 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,30 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran barang dan jasa lainnya mengalami kenaikan indeks, antaralain kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,19 persen, kelompok perumahanm air, listrik, gas dan bahan bakar 0,08 persen dan kelompok kesehatan 0,06 persen.

"Sementara kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada Agustus 2018 tidak mengalami perubahan indeks," ujarnya.

Simon memperinci komoditi yang mendorong terjadinya deflasi di Kota Jayapura, di antaranya ekor kuning, cabai rawit, angkutan udara, bawang merah, cakalang asap, dan lain-lain.

Untuk komoditi yang mengalami kenaikan harga antara lain cakalang/sisik, buah pinang, daging ayam ras, daging sapi, telur ayam ras, dan lain-lain.

Ia menambahkan, inflasi tahun kalender Kota Jayapura hingga AGustus adalah 2,99 persen dan inflasi "year on year" (Agustus 2018 terhadap Agustus 2017) sebesar 4,48 persen.

Pewarta : Dhias Suwandi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024